Malang, Beritamadani.co.id – Sahabat Madani, pada kesempatan ini
marilah kita belajar bersama tentang perbedaan attention deficit
disorder (ADD) dan attention deficit hiperaktif disorder (ADHD). Hal ini
penting buat kita karena banyak orang tidak memahami tentang gangguan
kompleks antara attention deficit disorder (ADD) dan attention deficit
hiperaktif disorder (ADHD).
Gangguan ini pada dasarnya menyerang
mental seseorang dengan dipengaruhi banyak hal, diantaranya kurangnya
asupan gizi pada saat kehamilan pada ibu hamil, faktor radiasi yang
menyerang anak pada saat balita dan lain sebagainya. Banyak orang tidak
benar-benar memahami perbedaan antara ADHD dan ADD. Pada dasarnya
kurangnya perhatian pada anak, sehingga anak menjadi pendiam dan
pemurung sehingga melakukan perilaku aneh didalam kondisi diamnya, bisa
jadi anak tersebut mengalami attention deficit disorder (ADD).
Sedangkan
ADHD (Attention Deficit Hiperaktif Disorder) suatu kondisi dimana anak
telah terlihat atau menunjukkan sikap hiperaktif impulsif, dan sementara
itu juga ada gejala lain yang datang dengan segala jenis macam sifat
dan sikap gangguan ADD, kondisi diatas merupakan dua gejala yang paling
umum yang dialami anak ADD.
ADHD sangat terlihat karena
dilengkapi dengan penciptaan cukup banyak gangguan di dalam kelas, mulai
dari emosi yang tidak terkontrol, gerak fisik yang berlebih dan
perhatian yang kemana-mana. Oleh karena itu anak dengan ADHD butuh
banyak perhatian agar dapat dikontrol dan mudah diarahkan.
Sedangkan
anak dengan gangguan ADD, mereka sering akan tampak tidak teratur dan
luas. Anda mungkin sering menemukan mereka hanya menatap ke luar jendela
saat di kelas, dan tampak seperti mereka tidak pernah benar-benar ada
(seperti ngelamun) namun sebenarnya tidak, karena mereka mempunyai dunia
sendiri. Ini adalah bentuk gangguan yang paling sulit untuk didiagnosa
dan anak yang telah ADD, sering melakukan tindakan yang diluar kepala
(extrem), namun mereka tidak menyadari telah melakukan hal yang extrem.
Attention
deficit disorder (ADD) tidak menimbulkan masalah dan merupakan gangguan
yang jelas, karena itu tidak secara luas diakui dan bisa berlangsung
selama bertahun-tahun, banyak fakta yang membuktikan anak gangguan ADD
bisa dapat sembuh dengan sendirinya saat dia dewasa, namun juga ada yang
tidak sembuh sampai dia dewasa. Diagnosis dini dengan baik adalah
sangat penting. Ada banyak cara orangtua, guru, dan dokter harus
mengamati, gangguan tersebut. Seperti masalah akademis, meskipun hal ini
tidak selalu terjadi, beberapa anak tidak memiliki masalah terhadap
nilainya dan dalam melakukan pekerjaan mereka. Satu hal yang harus
diwaspadai adalah interaksi sosial dan emosional. Hal-hal yang harus
diperhatikan adalah seberapa baik mereka bergaul dengan anak-anak lain,
bagaimana terorganisir mereka, jika mereka terlalu berantakan, atau jika
mereka tidak dapat duduk diam maka bisa jadi anak kita terindikasi
ADHD.
Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), yaitu
sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya
menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. Kondisi
ini dulunya dikenal dengan ADD atau attention deficit disorder.
Attention
deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah kondisi yang bisa terdapat
pada anak-anak, remaja bahkan pada orang dewasa. Namun gejalanya
biasanya mulai berkembang pada masa kanak-kanak dan berlanjut hingga
dewasa. Diperkirakan terdapat 3-5 persen anak-anak atau anak usia
sekolah yang mengalami kondisi ini. Tanpa penanganan yang tepat, ADHD
dapat menimbulkan konsekuensi yang serius seperti mal-prestasi
(under-achievement), kegagalan di sekolah atau pekerjaan, susah menjalin
hubungan atau interaksi sosial, rasa tidak percaya diri yang parah, dan
juga depresi kronis.
Attention deficit hyperactivity disorder
(ADHD) sering juga mencakup masalah lain seperti gangguan tidur, masalah
belajar dan lain-lain. Namun, bertentangan dengan mitos populer,
memiliki ADHD tidak berarti rendah atau miskin intelijen.
Jenis
attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) bila diklasifikasikan
berdasarkan pada gejala terkuat yang ditunjukkan oleh anak, terdapat 3
jenis:
1.Sebagian besar inattentive-ini termasuk gejala utama
seperti kurangnya perhatian, purposefulness untuk menyelesaikan suatu
tugas, ikuti instruksi dan percakapan dan membayar perhatian pada detail
kecil. Gangguan ini umum dalam orang-orang ini.
2.Sebagian besar
hyperactive-orang dengan jenis ADHD sering gelisah dan berbicara lebih
dari yang diperlukan. Mereka sulit untuk duduk diam untuk kerja, makanan
atau sekolah. Balita ini dapat mewujudkan sebagai konstan berjalan,
melompat dan fisik gerakan. Kondisi ini juga mewujudkan sebagai
impulsif. Orang mungkin berbicara keluar dari gilirannya atau mengambil
hal-hal dari orang lain. Impulsif ini juga membuat individu rentan
terhadap kecelakaan dan cedera.
3.Kombinasi dari kedua jenis – orang-orang ini menunjukkan campuran gejala dari kedua tipe.
Gejala
ADHD, anak-anak dengan ADHD cenderung memiliki kelainan mental
kesehatan, terkait kondisi dan penyakit. Ketidakmampuan belajar berbagai
adalah yang paling umum, seperti kesulitan dengan ejaan, membaca,
menulis atau matematika. Beberapa anak-anak dapat menunjukkan gangguan
menantang oposisi yang dicirikan oleh sifat keras kepala dan mungkin
juga memiliki gangguan perilaku yang menyebabkan mereka untuk melakukan
disengaja kerugian kepada orang atau properti. Anak-anak ini menjalankan
risiko mendapatkan ditangkap untuk kegiatan ilegal. Gejala atau
pertanda ADHD bisa berbeda bagi setiap orang. Gejalanya biasanya mulai
tampak saat masa anak-anak.
Berikut ini adalah tiga gejala utama ADHD yang umum pada anak-anak:
A.Hiperaktif
Tampak seperti kelebihan energi, selalu aktif dan tidak bisa diam. Tanda-tandanya yang biasanya tampak adalah:
Tidak bisa bermain dengan tenang
Susah berdiam diri, menggeliat, gelisah, dan sering berdiri kembali ketika duduk
Selalu bergerak, seperti berlari atau memanjat pada sesuatu
Tidak bisa duduk dengan tenang
B.Inattention atau bermasalah pada perhatian
Berupa gangguan atau kesulitan untuk memperhatikan sesuatu. Gejala yang biasanya tampak antara lain:
Sangat susah untuk memusatkan perhatian
Tampak tidak mendengarkan ketika orang lain berbicara kepadanya
Perhatiannya sangat mudah teralihkan
Sering membuat kesalahan akibat kurang berhati-hati atau karena kurang memperhatikan
Susah mengikuti arahan atau menyelesaikan tugas
Sering melupakan atau menghilangkan sesuatu
Memiliki kecenderungan untuk mengingau saat tidur
C.Impulsif: Penderita ADHD biasanya memiliki sifat impulsif atau bertindak tanpa berpikir (spontan).
Dampak
attention deficit hyperactivity disorder ADHD pada anak sangat besar.
Anak-anak dengan ADHD memiliki 3 kali lebih tinggi masalah dengan
rekan-rekan mereka, daripada mereka yang tidak memiliki ADHD.
Orang
tua dari anak-anak ini 10 kali lebih mungkin untuk melaporkan bahwa
kondisi mengganggu membentuk persahabatan pada anak-anak mereka. Ketika
tua anak-anak ini lebih lanjut pada risiko yang lebih tinggi minum
mengemudi, kecelakaan mobil dan pelanggaran peraturan lalu lintas.
Saat
ini ada obat tidak definitif untuk ADHD. Sekitar dua pertiga dari
anak-anak dengan ADHD terus memiliki gejala kondisi pada usia 25 tahun.
Semua gejala dan kesulitan belajar bisa dikontrol dan dapat diatasi
dengan menggunakan obat-obatan, terapi perilaku, psikologis dan sosial.
Sahabat
Madani, sekian pembahasan kita kali ini tentang perbedaan anak dengan
ADHD dan anak ADD, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Penulis: Firdiani Yuliana, S.Psi
Komentar
Belum Ada Komentar