Terapi Wicara


Terapi wicara adalah proses evaluasi dan pengobatan masalah komunikasi dan bicara yang dilakukan oleh terapis, termasuk pengucapan, aktivitas intervensi bahasa, atau tergantung pada jenis gangguan bicara lainnya. Terapi ini cocok untuk anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kendala bahasa atau kendala komunikasi karena kondisi tertentu. Kapan dan mengapa kita membutuhkan terapi wicara?

Terapi wicara sangatlah diperlukan bagi beberapa orang khususnya bagi mereka yang mengalami gangguan bicara selama pertumbuhan dan perkembangannya, atau yang kemampuan bicaranya memburuk karena cedera, trauma, stroke, atau kerusakan otak.


Kondisi yang membutuhkan terapi wicara

Berikut ini adalah beberapa kelainan bicara dan bahasa yang dapat ditangani dengan terapi wicara.

1. Gangguan kefasihan

Gangguan ini memengaruhi kelancaran, kecepatan, serta ritme bicara. Bicara gagap adalah salah satu contohnya. Seseorang yang punya gangguan ini akan sulit mengeluarkan suara dan terkesan bicaranya disela diri sendiri, atau terus-terusan mengulang kata.

 

2. Gangguan resonansi

Gangguan ini terjadi akibat adanya hambatan pada aliran udara normal pada rongga hidung maupun mulut, yang mengubah getaran yang seharusnya dihasilkan untuk suara yang berkualitas. Biasanya, gangguan resonansi dialami oleh seseorang dengan gangguan bibir dan langit-langit sumbing, penyakit saraf, maupun amandel yang membesar.

3. Gangguan artikulasi

Kondisi ini merupakan kelainan pada seseorang yang tidak dapat mengeluarkan bunyi yang seharusnya disebutkan pada beberapa kata. Seorang anak bisa mengubah kata tersebut dengan mengurangi atau menambah bunyi pada kata yang diucapkan. Misalnya “lari” menjadi “lali”.

4. Gangguan komunikasi-kognitif

Gangguan ini terjadi akibat cedera pada bagian otak yang mengatur kemampuan berpikir, yang berdampak pada gangguan memori, memecahkan masalah, sulit berbicara maupun mendengar. Penyebabnya bisa karena perkembangan otak yang abnormal, kelainan saraf tertentu, cedera kepala, maupun stroke.

5. Gangguan ekspresif

Pada gangguan ini, membentuk kalimat yang baik akan terasa sulit. Misalnya pada seseorang dengan keterbatasan perkembangan seperti sindrom Down, penurunan pendengaran, akibat cedera kepala, atau kondisi medis lainnya.

6. Gangguan reseptif

Seseorang dengan gangguan ini mungkin terkesan tidak tertarik dengan orang lain yang berusaha berkomunikasi dengannya, sulit mengikuti perintah, dan memiliki kosa kata yang sedikit. Gangguan seperti autisme, penurunan pendengaran, serta cedera kepala dapat menyebabkan gangguan ini.

7. Afasia

Gangguan komunikasi ini memengaruhi kemampuan seseorang untuk bicara dan memahami orang lain, termasuk dalam membaca dan menulis. Penyebab tersering kondisi ini adalah stroke.

8. Disartria

Bicara yang lambat atau cadel akibat kelemahan maupun ketidakmampuan seseorang untuk mengatur otot yang digunakan untuk bicara adalah tanda-tanda dari gangguan ini.


Biasanya, terapi wicara dimulai dengan penilaian oleh spesialis fisik dan rehabilitasi atau ahli terapi wicara, yang akan mengidentifikasi gangguan komunikasi orang tersebut. Setelah ditentukan, mereka akan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Selain membantu komunikasi suara, bahasa dan kognitif, Anda juga bisa berlatih menelan, seperti penderita penyakit Parkinson, kanker mulut dan penyakit saraf.

Latihannya sendiri bisa berupa fisik maupun mental, meliputi:

1. Latihan memecahkan masalah, meningkatkan memori, kemampuan mengatur, serta aktivitas lain yang meningkatkan komunikasi kognitif.

2. Taktik dalam berbicara untuk meningkatkan komunikasi sosial.

3. Latihan pernapasan untuk memperbaiki resonansi.

4. Latihan penguatan otot mulut.

Durasi terapi wicara akan bergantung pada beberapa hal, seperti usia, jenis dan tingkat keparahan gangguan bicara dan bahasa, frekuensi pengobatan, penyakit yang mendasari dan pengobatan penyakit yang mendasari.

Jenis gangguan bicara tertentu akan muncul lebih awal dan akan membaik seiring bertambahnya usia, sementara yang lain mungkin berkembang hingga dewasa dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Agar cepat membaik, gangguan komunikasi yang disebabkan oleh stroke atau penyakit lain dapat diperbaiki melalui terapi wicara. Partisipasi keluarga di rumah juga sangat dibutuhkan sehingga semakin cepat proses pengobatan dilakukan dan didukung keluarga, semakin baik efeknya

Itulah kenapa terapi wicara diperlukan, yaitu untuk menangani gangguan bicara yang berkembang saat masa tumbuh kembang, atau kesulitan bicara pada orang dewasa akibat cedera, trauma, atau akibat penyakit seperti stroke maupun kerusakan otak. Jika Anda mengetahui keluarga, kerabat, maupun orang-orang di sekitar yang sekiranya memerlukan terapi wicara, konsultasikan dengan dokter spesialis fisik dan rehabilitasi supaya mendapatkan bantuan medis sesuai kondisinya.