5 Tanda Kecerdasan pada Anak


Dalam banyak kesempatan, sekolah mengukur kecerdasan anak melalui tes Intelligence Quotient atau tes IQ. Padahal, tes ini bukan satu-satunya alat ukur kecerdasan.

Hal ini disebabkan tes IQ hanya mengukur keterampilan khusus, seperti penalaran, memori, dan pemecahan masalah atau singkatnya kecerdasan kognitif.

Sementara alat ukur tes tidak dapat menangkap gambaran yang lebih luas dari kemampuan seseorang secara keseluruhan.

Melansir Healthline, psikolog dan profesor, Howard Gardner menyatakan ada delapan jenis kecerdasan manusia, yaitu linguistik, logis atau matematis, spasial, kinestetik atau jasmani, musikal, antarpribadi, intrapersonal, dan naturalis.

Yuk dibaca dan dipahami yaa.

1. Anak mudah merasa empati ke orang lain

Empati adalah kemampuan untuk turut merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan dari sudut pandang orang lain.

Kecerdasan empati mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami emosi, lalu mengekspresikannya dengan cara yang sehat dan produktif.

Ketika anak memiliki kecerdasan emosional seperti ini dia juga akan lebih mudah mengakui perasaannya sendiri dan memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh orang lain.

Seperti misalnya, dia melihat temannya merasa sedih karena baru saja kehilangan benda yang disukai. Ia pun akan ikut bersedih dan menghargai perasaan temannya alih-alih menganggapnya lebay atau berlebihan.

Kecerdasan jenis ini dapat dikembangkan melalui sejumlah kebiasaan, seperti belajar banyak tentang orang lain dan mengungkapkan kepedulian terhadapnya. Selain itu, anak juga akan lebih berhati-hati untuk tidak menyakiti hati orang.

2. Anak bisa menghargai waktu sendiri

Sebuah studi pada 2016 menyimpulkan bahwa orang cerdas cenderung menghargai waktu sendiri.

Semakin banyak seseorang menghabiskan waktu untuk bersosialisasi, semakin sedikit waktu yang dia miliki untuk introspeksi dan mengejar minat serta rencananya sendiri.

Intinya, seseorang dapat dengan mudah memiliki hubungan sosial dan menghargai waktu yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih selama memiliki cukup waktu untuk diri sendiri. Oleh karena itu, apabila anak menginginkan me-time jangan hentikan dia ya.

Ketika dia menghargai waktu untuk diri sendiri dan masih tetap menghabiskan waktu dengan orang lain di hari lain, hal tersebut menunjukkan salah satu tanda kecerdasan yang dimiliki seseorang.

3. Anak memahami dirinya sendiri

Pemahaman tentang diri sendiri berhubungan dengan sifat dan kemampuan diri sendiri, nilai yang dianut dalam hidup, tujuan utama hidup, hingga keinginan, dan karakteristik hidup lainnya. Hal ini sangat berguna dalam hidup.

Orang yang mampu memahami identitas dirinya dengan kuat biasanya lebih merasa percaya diri dengan keterampilan yang dimiliki di manapun ia berada.

Ketika anak mampu memahami diri sendiri, akan lebih mudah untuknya tampil atau melakukan kegiatan yang ia sukai.

Misalnya anak senang menggambar dan ingin menjadi seorang animator, dia paham kalau gambarnya selalu berkembang seiring waktu. Ada kalanya dia akan mengunggah hasil gambarnya ke media sosial atau mengikuti perlombaan.

Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh anak untuk melatih pemahaman terhadap diri sendiri adalah dengan berani menentukan langkah sesuai dengan prinsip yang dimiliki.

4. Anak selalu ingin tahu banyak hal

Tanda kecerdasan pada anak yang jarang disadari orangtua selanjutnya adalah rasa keingintahuan yang tinggi.

Anak yang selalu ingin tahu banyak hal akan berusaha mencari tahu lebih banyak tentang hal yang sedang terjadi atau ilmu yang dipelajari. Anak lebih open-minded dan kemauan untuk selalu belajar. 

Meskipun ini juga berhubungan dengan IQ. Menurut hasil studi, anak-anak yang memiliki skor IQ lebih tinggi pada usia 11 tahun cenderung menunjukkan keterbukaan yang lebih besar terhadap pengalaman pada usia 50 tahun.

Tak bisa dimungkiri, anak yang tidak malu untuk bertanya di kelas atau senang mencari tahu hal-hal yang belum diketahui sebelumnya jugalah anak yang cerdas.

5. Anak memiliki kemampuan mengamati dan mengingat

Selain itu, kemampuan untuk menyimpan dan memproses informasi juga menunjukkan bahwa seorang anak memiliki kecerdasan.

Faktanya, kemampuan mengobservasi berhubungan dengan berbagai jenis kecerdasan.

Gardner mengatakan bahwa pemahaman yang mendalam tentang alam juga bisa menjadi jenis kecerdasan, yakni kecerdasan naturalis. Kecerdasan tersebut mungkin muncul sebagai kemampuan bawaan untuk mengenali pola atau perubahan dalam lingkungan alam.

Contohnya, anak sering mengobservasi lingkungan sekitarnya dan memorinya mampu mengingat seluruh detail tersebut. Kemampuan ini akan sangat berguna untuknya, terutama jika tersesat dan mencari jalan keluar.