Agar Ibu Tidak Stress Saat Mengurus Anak


Agar Ibu Tidak Stress Saat Mengurus Anak

Membesarkan Anak tentu bukan suatu hal yang mudah, khususnya bagi seorang Ibu. Sebab, biasanya Ibu memiliki peran yang lebih besar dalam hal pengasuhan Anak. Mulai dari membuat makanan bergizi, menemani main, hingga menemani anak tidur biasanya dilakukan oleh seorang Ibu.

 

Kegiatan tersebut tentu membuat Ibu bisa menjadi stres. Belum lagi, terkadang anak-anak suka tiba-tiba tantrum, susah makan, dan memberantakkan mainan hingga membuat Ibu tambah pusing.

 

Namun, demi tumbuh kembang anak-anak yang maksimal, Ibu tidak pernah lelah untuk terus berjuang membesarkan mereka dengan penuh cinta dan kasih.

 

1. Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain

Tidak ada patokan pasti menjadi Ibu yang baik. Boleh memilih untuk mengurus anak 24 jam di rumah ataupun membesarkan anak sambil bekerja. Semuanya sah-sah saja.

 

Tidak ada juga peraturan resmi yang mengatur Ibu harus melakukan ini dan itu untuk anak-anak. Semua hal yang Ibu lakukan terhadap si Kecil, harus disesuaikan dengan kondisinya masing-masing.

 

Contohnya, saat sedang trend bekal untuk anak kekinian. Ibu tidak harus mengikuti trend tersebut orangtua lain. Hal terpenting, Ibu harus membekali anak-anak makanan yang sehat dan memenuhi gizi mereka.

 

Untuk itu, mulai saat ini jangan membandingkan diri dengan Ibu lain di luar sana ya, . Jangan juga membandingkan anak-anak kita dengan anak lain di luar sana. Sebab, semuanya  memiliki kepribadian dan lingkungan yang tentu saja berbeda. Jadi, apapun yang dilakukan pasti berbeda.

 

Selagi yang Ibu lakukan terhadap anak adalah hal positif dan membuatnya tumbuh menjadi seseorang yang baik, maka tetap lakukan saja.

 

2. Ibu tidak sendiri, dapatkan dukungan dari para support system

Agar tidak terlalu lelah dan pusing, Ibu tentu saja boleh meminta dukungan dari orang-orang terdekat. Misalnya, dengan membagi tugas di rumah dengan Papa. Ketika Ibu menemani si Kecil bermain dan belajar, Papa yang merapikan rumah, atau mungkin bisa sebaliknya.

 

“Peran Ibu sangatlah penting dalam pengasuhan, demikian juga halnya dengan peran ayah dan anggota keluarga lainnya. Pengasuhan merupakan tanggung jawab bersama baik Ibu maupun ayah dalam menjaga, mendidik, dan menanamkan karakter di diri sang anak sehingga keduanya harus mampu bekerja sama secara seimbang dan adil. Selain itu, perlu dukungan semua pihak untuk turut membantu menciptakan kondisi sosial yang bebas dari stigma, apalagi jika menyangkut keterbatasan, baik fisik, waktu berbagi peran, maupun pengaruh lingkungan" tutur I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.

 

Dengan mendapat support system dari orang sekitar, tentu akan meringankan beban Ibu dalam membesarkan anak. Tentunya hal ini pun membuat si Kecil merasa semakin dicintai. Sebab, ia akan dijaga, diurus, dan dikasihi oleh banyak orang di sekitarnya, bukan hanya oleh Ibu.

 

3. Jangan lupa me time

Me time merupakan sesuatu yang sering disepelekan. Namun nyatanya hal tersebut sangat penting untuk mengembalikan energi para Ibu.

 

Sebab, melakukan me time, Ibu akan melakukan hal-hal yang disenangi. Misalnya, melakukan perawatan wajah, cream bath di salon, menonton film di bioskop, memasak dan makanan makanan yang Ibu suka, menonton drama di rumah, melakukan luluran tubuh, dan lain sebagainya.

 

Dengan melakukan aktivitas yang Ibu sukai, tentu saja membuat diri menjadi bahagia. Sehingga dapat kembali berperan optimal untuk si Kecil.

 

4. Bergabung dengan komunitas

Ibu juga bisa mendapatkan dukungan dari para Ibu lainnya melalui sebuah komunitas. Untuk itu, tidak ada salahnya bergabung dengan komunitas orangtua.

 

Dengan bergabung dengan komunitas, biasanya Ibu dapat melakukan sharing dan bertukar pikiran tentang anak-anak. Misalnya, menanyakan mainan yang baik untuk anak 4-5 tahun, camilan yang bergizi untuk balita, dan lain sebagainya.

 

Adanya komunitas ini membantu Ibu lebih mudah mendapatkan solusi dalam merawat anak.