Ajarkan Perilaku Jujur pada Anak


Tips Ajarkan Perilaku Jujur pada Anak

 

Memberikan contoh perilaku jujur pada anak memang menjadi hal yang penting. Setiap orang tua pastinya ingin membesarkan anak-anak berperilaku jujur yang tentunya akan sangat bermanfaat di kehidupannya.

 

Dilansir dari Haymarketca,dimulai pada usia dua tahun, anak cenderung mengembangkan kemampuan kognitif untuk menenun cerita yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan atau butuhkan.

 

Beberapa anak berbohong untuk menghindari masalah. Sementara itu, beberapa anak lain mengarang kebohongan untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan.

 

Anda mungkin terganggu oleh ketidakjujuran ini, tetapi penting untuk diketahui bahwa berbohong adalah hal yang dianggap lumrah bagi anak kecil.

 

Faktanya, semua anak berbohong. Namun, itu tidak berarti bahwa Anda harus membiarkannya begitu saja. Kejujuran adalah nilai inti yang dapat Anda tanamkan pada anak Anda sejak usia dini.

 

1. Memberi Contoh Perilaku Jujur di Dalam Keluarga

 

Selagi mereka masih muda, Anda bisa mulai memberi tahu dan menunjukkan kepada anak-anak bahwa kejujuran adalah nilai penting bagi keluarga.

 

Dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia yang dimiliki anak, beri tahu mereka secara eksplisit bahwa berbohong dapat merusak kepercayaan, serta bahwa keluarga harus dapat saling percaya terkait perkataan satu sama lain.

 

Contoh perilaku jujur yang bisa diterapkan dalam lingkup keluarga adalah keterbukaan. Misalnya, ketika tidak sengaja merusak mainan anak, Anda juga harus terbuka dan meminta maaf atas hal tersebut.

 

Selain itu, tunjukkan rasa tanggung jawab dengan memperbaiki atau mengganti mainan yang rusak.

 

2. Memberi Teladan tentang Sikap Kejujuran

Untuk mengajarkan kejujuran, Anda harus memberi contoh mengenai perilaku tersebut kepada anak.

 

Meskipun mungkin sulit, terutama dengan topik sensitif, hindari berbohong kepada anak. Lebih baik memberi tahu mereka bahwa beberapa hal sulit untuk dibicarakan — seperti kematian, penyakit, atau perceraian — daripada mencoba menutupi topik ini. Anda adalah panutan utama anak Anda.

 

Dengan demikian, Anda tidak dapat mengharapkan mereka untuk mengatakan yang sebenarnya jika tidak jujur ​​dengan mereka. Karena itu, kita sebagai orang tua harus menjaga jawaban sesuai dengan anak.

 

Tidak apa-apa untuk membuat batasan yang sesuai seputar masalah pribadi. Misalnya, ketika ada sanak saudara yang meninggal dunia, Anda harus mengatakan kepada anak bahwa ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Jika si kecil bersedih, tidak apa-apa, beri ruang untuk mengenali perasaannya.

 

3. Hindari Bertanya Jika Tahu Jawabannya

 

Salah satu cara untuk mencegah berbohong adalah dengan tidak mengatur anak untuk berbohong.

 

Jika Anda tahu mereka belum membereskan mainan mereka di kamar, tidak perlu bertanya apakah mereka sudah membersihkannya. Anak-anak usia prasekolah sering kali berbohong karena keinginan untuk menghindari masalah.

 

Alih-alih bertanya, beri tahu mereka bahwa Anda sudah tahu bahwa ia belum membereskan mainannya. Langkah ini menghindari menempatkan mereka pada posisi merasa perlu untuk berbohong.

 

4. Mengajari Anak untuk Tetap Tenang

 

Meskipun mungkin sulit untuk tetap tenang jika Anda mengetahui anak berbohong, perlu diketahui bahwa beberapa anak tidak jujur ​​karena mereka takut orang tua mereka akan memiliki reaksi emosional yang besar.

 

Jika Anda cenderung kasar dan menghukum, mereka mungkin belajar untuk tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Anda.

 

Sebaliknya, tenangkan diri ketika mengetahui anak berbohong, bahkan jika Anda perlu menenangkan diri beberapa saat. Mereka perlu tahu bahwa tidak apa-apa bagi mereka untuk melangkah maju dengan kebenaran.

 

Namun, tindakan itu tidak berarti Anda tidak boleh mendisiplinkan anak-anak, pastikan saja itu dilakukan dengan cara yang tenang dan penuh kasih.

 

Misalnya, ketika anak memecahkan vas bunga kesayangan, jangan langsung menghukum atau memarahi anak. Anda bisa menenangkan diri terlebih dahulu dan hadapi anak ketika emosi sudah stabil. Dengan emosi yang stabil, anak pun tidak akan takut apabila berlaku jujur kepada Anda meski jujur tentang hal yang salah sekalipun.

 

5. Beri Pujian Atas Kejujuran yang Dilakukan

 

Mengatakan kebenaran membutuhkan banyak keberanian, terutama ketika seorang anak takut akan hukuman.

 

Ketika si kecil datang kepada Anda dengan kebenaran, hadiahi mereka dengan pujian. Reaksi ini akan membantu anak Anda merasa senang dengan kejujurannya.

 

Misalnya, anak Anda jujur bahwa ia mendapatkan nilai jelek pada ulangan Matematika. Alih-alih memarahi anak, beri dia ucapan terima kasih dan diskusikan bersama-sama mengenai kesulitan sang anak.

 

Demikian beberapa tips dan contoh perilaku jujur yang bisa diajarkan kepada anak. Secara keseluruhan, mengajari anak jujur perlu konsistensi dan dimulai dari diri sendiri, ya