Apa Itu Psikosis? Memahami Kondisi Ketika Seseorang Kehilangan Kontak dengan Realitas


Psikosis adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang mengalami gangguan dalam membedakan antara apa yang nyata dan apa yang tidak. Saat mengalami psikosis, cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku dapat berubah secara signifikan.

 

Psikosis bukan kepribadian, bukan kelemahan iman, dan bukan sekadar stres biasa. Ini adalah kondisi medis yang memerlukan pemahaman, pendampingan, dan penanganan profesional.

 

Ciri-Ciri Umum Psikosis

Gejala psikosis dapat muncul secara bertahap atau tiba-tiba, dan intensitasnya bisa berbeda pada setiap individu. Berikut beberapa tanda yang umum ditemukan:

 

1. Gangguan Pola Pikir (Confused Thinking)

Seseorang dengan psikosis dapat mengalami kesulitan dalam berpikir jernih dan terstruktur, seperti:

·         kata-kata dan ide terasa membingungkan atau kehilangan makna

·         sulit berkonsentrasi dan merencanakan sesuatu

·         berbicara terlalu cepat atau sangat lambat

·         kalimat terdengar kacau atau tidak runtut

·         sering berpindah topik tanpa alasan jelas

·         menggunakan kata yang tidak tepat atau menciptakan kata baru

Gangguan ini membuat komunikasi sehari-hari menjadi sulit dipahami oleh orang lain.

 

2. Halusinasi

Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang terasa nyata, padahal tidak ada rangsangan nyata di sekitarnya.
Hal ini bisa berupa:

·         mendengar suara

·         melihat orang atau objek yang tidak ada

·         mencium bau tertentu

·         merasakan sensasi pada tubuh tanpa sebab fisik

Pengalaman ini terasa sangat nyata bagi orang yang mengalaminya.

 

3. Delusi (Keyakinan yang Tidak Sesuai Realitas)

Delusi adalah keyakinan kuat yang tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak diyakini oleh orang lain di sekitarnya.
Beberapa bentuk delusi yang umum antara lain:

• Delusi Paranoid

Perasaan terus-menerus diawasi, diikuti, atau akan disakiti.

• Delusi Grandiose

Keyakinan memiliki kekuatan istimewa, peran besar, atau merasa diri sangat istimewa dan kebal.

• Delusi Referensi

Keyakinan bahwa lagu, siaran radio, televisi, atau pesan tertentu ditujukan khusus untuk dirinya.

• Delusi Kontrol

Merasa pikiran atau tindakannya dikendalikan oleh kekuatan dari luar.

• Delusi Somatik

Keyakinan bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya, misalnya bagian tubuh rusak, mati, atau terinfeksi, padahal tidak ada bukti medis.

• Delusi Depresif

Merasa bersalah secara berlebihan, meyakini telah melakukan kesalahan besar atau kejahatan yang sebenarnya tidak terjadi.

 

4. Perubahan Perilaku

Psikosis juga dapat memengaruhi perilaku sehari-hari, seperti:

·         menarik diri dari lingkungan sosial

·         kehilangan motivasi

·         peningkatan aktivitas yang tidak biasa

·         tertawa pada situasi yang tidak sesuai

·         mudah marah atau sedih tanpa penyebab yang jelas

Perubahan ini sering kali membuat keluarga merasa bingung atau khawatir.

 

5. Perubahan Perasaan (Emosi)

Dari sisi emosional, seseorang dapat mengalami:

·         perasaan asing atau terputus dari dunia sekitar

·         perubahan suasana hati yang ekstrem (sangat tinggi lalu sangat rendah)

·         emosi yang tampak tumpul atau datar

·         perasaan terlepas dari diri sendiri atau pikiran

Kondisi ini sering membuat individu merasa sendirian dan tidak dipahami.

 

Psikosis dan Kondisi Kesehatan Mental Terkait

Psikosis bukan diagnosis tunggal. Ia dapat muncul sebagai bagian dari beberapa kondisi kesehatan mental, antara lain:

·         gangguan bipolar

·         skizofrenia

·         depresi berat dengan gejala psikotik

·         psikosis reaktif singkat (dipicu stres berat)

Karena itu, evaluasi profesional sangat penting untuk menentukan diagnosis dan penanganan yang tepat.

 

Mengapa Pemahaman tentang Psikosis Penting?

Banyak orang dengan psikosis terlambat mendapatkan bantuan karena:

·         gejalanya disalahartikan sebagai perilaku aneh atau “kurang iman”

·         keluarga merasa takut atau malu

·         kurangnya edukasi kesehatan mental

Padahal, semakin cepat psikosis dikenali dan ditangani, semakin baik peluang pemulihan dan kualitas hidup seseorang.

 

Pendekatan Pendampingan yang Tepat

Pendampingan orang dengan psikosis memerlukan:

·         pendekatan medis dan psikologis

·         lingkungan yang aman dan suportif

·         komunikasi yang tenang dan tidak menghakimi

·         dukungan keluarga yang konsisten

Psikosis dapat ditangani, dan banyak individu dapat kembali menjalani kehidupan bermakna dengan dukungan yang tepat.

 

Penutup

Psikosis adalah kondisi kesehatan mental yang nyata dan kompleks.
Memahaminya adalah langkah awal untuk mengurangi stigma, meningkatkan empati, dan memastikan individu yang mengalami psikosis mendapatkan bantuan yang layak.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda psikosis, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.