Dalam percakapan sehari-hari, kita masih sering mendengar istilah autisme dan Asperger’s syndrome digunakan seolah-olah keduanya adalah kondisi yang berbeda. Padahal sejak tahun 2013, kedua istilah tersebut secara resmi telah disatukan menjadi satu diagnosis: Autism Spectrum Disorder (ASD).
Meski demikian, memahami perbedaan historis dan karakteristik keduanya tetap penting. Pengetahuan ini membantu orang tua, pendidik, dan profesional untuk mengenali kebutuhan anak dengan lebih tepat, serta menyesuaikan strategi pendampingannya.
Artikel ini menggabungkan penjelasan klinis terbaru dengan hasil penelitian akademik mengenai profil perkembangan anak dengan Asperger’s di Indonesia.
1. Sekilas tentang Autisme dan Asperger’s: Dulu dan Sekarang
Sebelum tahun 2013, autisme dikategorikan sebagai gangguan perkembangan yang ditandai oleh kesulitan komunikasi, interaksi sosial, perilaku repetitif, dan pola minat yang terbatas. Gejalanya dapat muncul sejak usia sangat dini dan sering kali lebih terlihat dibandingkan profil kondisi lain yang berada dalam spektrum yang sama.
Asperger’s syndrome, yang mulai digunakan sejak tahun 1980–an, menggambarkan kelompok anak dengan ciri-ciri mirip autisme, tetapi tanpa keterlambatan bahasa dan sering memiliki kemampuan kognitif yang baik hingga di atas rata-rata. Mereka biasanya berbahasa lancar, namun kesulitan memahami komunikasi nonverbal, konteks sosial, atau makna tersirat.
Pembeda utamanya pada masa itu adalah tingkat keparahan gejala—autisme dianggap lebih “berat”, sementara Asperger’s lebih “ringan”.
Namun, dalam kenyataannya banyak sekali tumpang tindih di antara keduanya. Tidak ada dua anak yang tampil sama, dan banyak anak tidak pas masuk kategori mana pun. Hal inilah yang kemudian mendorong perubahan sistem diagnosis.
2. Perubahan Besar dalam DSM-5: Disatukan Menjadi ASD
Pada
tahun 2013, American
Psychiatric Association merilis DSM-5, dan untuk pertama kalinya
istilah Asperger’s
dihapus dari daftar diagnosis resmi.
Autisme klasik, Asperger’s, PDD-NOS, dan beberapa kategori lain digabung
menjadi satu payung besar: Autism Spectrum Disorder (ASD).
Perubahan ini dilakukan karena:
· Batas antara autisme dan Asperger’s sering tidak jelas.
· Banyak anak tidak mendapatkan diagnosis dan intervensi karena “tidak memenuhi kriteria tertentu”.
· Pemahaman ilmiah berkembang bahwa kondisi ini bersifat spektrum, bukan kategori terpisah.
· Fokus layanan kini lebih pada kebutuhan dan tingkat dukungan, bukan label diagnosis.
Kini, diagnosis ASD dibagi menjadi beberapa level dukungan, dari Level 1 (ringan) hingga Level 3 (dukungan sangat substansial). Profil yang dulu disebut Asperger’s umumnya masuk kategori ASD Level 1.
Meskipun demikian, istilah Asperger’s masih digunakan oleh masyarakat dan sebagian individu yang dulu menerima diagnosis tersebut sebagai bagian dari identitas diri.
3. Karakteristik Utama Asperger’s vs Autisme (Sebelum Digabung)
Autisme (klasik)
· Keterlambatan bahasa cukup terlihat
· Kesulitan interaksi sosial yang lebih berat
· Perilaku repetitif yang jelas
· Lebih suka menyendiri
· Kesulitan fleksibilitas dalam rutinitas
· Gejala muncul lebih awal (biasanya sebelum usia 3 tahun)
Asperger’s Syndrome
· Bahasa berkembang normal atau bahkan superior
· Kognitif umumnya normal–superior
· Kesulitan memahami sarkasme, idiom, metafora, dan konteks sosial
· Gaya bicara formal, kaku, atau “seperti orang dewasa kecil”
· Minat sempit tapi sangat intens
· Kesulitan membaca ekspresi wajah dan bahasa tubuh
· Gejala sering terlihat setelah usia 3–5 tahun atau lebih
4. Temuan Penelitian: Profil Bahasa Anak dengan Asperger’s
Penelitian lokal di Indonesia memberikan gambaran lebih detail mengenai kemampuan linguistik anak dengan Asperger’s. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak ini dapat memiliki:
Kekuatan:
· Kosakata tinggi
· Pemahaman verbal yang sangat baik
· Kemampuan memori angka dan aritmatika di atas rata-rata
· Pemikiran sistematis dan pola berstruktur kuat
Tantangan:
· Kesulitan memahami makna kontekstual (semantik)
· Sulit memahami makna nonliteral (idiom, humor, sarkasme)
· Kesulitan pragmatik—kapan bicara, bagaimana menanggapi, bagaimana membaca situasi sosial
· Keterbatasan kontak mata
· Bicara panjang lebar tentang minatnya sendiri tanpa menyadari lawan bicara
Penelitian ini menegaskan bahwa profil Asperger’s bukan sekadar “anak pintar tapi canggung”; mereka memiliki kombinasi kekuatan dan tantangan yang sangat khas, terutama pada aspek bahasa sosial.
5. Bagaimana ASD Didiagnosis Sekarang?
Tenaga profesional akan mengevaluasi:
· kemampuan komunikasi
· interaksi sosial
· perilaku repetitif
· fleksibilitas
· minat
· persepsi sensori
· dampak pada kehidupan sehari-hari
Diagnosis tidak lagi fokus pada “apakah anak ini masuk kategori Asperger atau autisme klasik”, melainkan apa kebutuhan anak ini dan dukungan apa yang diperlukan.
6. Pendekatan Intervensi Hari Ini
Tidak ada “obat” untuk ASD, tetapi intervensi yang tepat dapat membuat perkembangan anak jauh lebih optimal. Pendekatan yang umum digunakan meliputi:
· terapi wicara terapi okupasi
· intervensi sosial-komunikasi
· modifikasi perilaku
· dukungan pendidikan inklusif
· pelibatan keluarga dan lingkungan sekitar
Pendekatan ideal adalah mengembangkan kekuatan anak, meminimalkan hambatan, dan menciptakan lingkungan yang responsif terhadap kebutuhan unik mereka.
7. Ringkasan: Apa yang Perlu Dipahami Orang Tua?
· Autisme dan Asperger’s kini tidak lagi dibedakan dalam diagnosis.
· Asperger’s bukan hilang, tetapi kini dianggap bagian dari ASD Level 1.
· Perbedaan utama historisnya terletak pada bahasa dan keparahan gejala sosial.
· Anak dengan Asperger’s sering memiliki kemampuan kognitif tinggi namun kesulitan dalam komunikasi sosial.
· Setiap anak dengan ASD itu unik — diagnosis hanyalah pintu masuk untuk memahami kebutuhan mereka.
· Semakin cepat intervensi diberikan, semakin besar peluang perkembangan positif.
Sumber:
·
Ritonga,
Waruwu, et al.
Analisis
Kemampuan Linguistik dan Metalinguistik pada Anak dengan Sindrom Asperger.
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi. 2023.
·
Cuffman,
Carrie, MD.
Asperger’s
vs Autism: What’s the Difference?
Cleveland Clinic / Health Essentials, 2023.



Komentar
Belum Ada Komentar