Autisme Tak Hanya untuk Anak Mengapa Jumlah Orang Dewasa dan Lansia dengan Autisme Meningkat


Selama bertahun-tahun, autisme sering disalahpahami sebagai “gangguan masa kanak-kanak.” Namun penelitian terbaru menunjukkan fakta berbeda: semakin banyak orang dewasa — bahkan lansia — kini teridentifikasi sebagai penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD).
Ini menegaskan bahwa autisme bukanlah kondisi yang “hilang” setelah masa kecil, melainkan spektrum seumur hidup yang perlu dipahami lebih luas dan lebih dalam.


Mengapa Kini Semakin Banyak Autisme Teridentifikasi pada Orang Dewasa?

Beberapa faktor yang berkontribusi pada meningkatnya diagnosis autisme pada usia dewasa dan lanjut usia antara lain:

  • Kesadaran publik meningkat
    Masyarakat, tenaga kesehatan, pendidik, dan psikolog kini lebih memahami beragam bentuk autisme pada usia dewasa — tidak hanya gejala khas pada anak.

  • Kriteria diagnosis diperluas
    Definisi autisme kini mencakup spektrum yang lebih luas, termasuk kasus dengan fungsi adaptif tinggi yang sebelumnya sering terlupakan.

  • Diagnosis terlambat (late diagnosis)
    Banyak orang dewasa baru mengenali ciri autisme dalam dirinya setelah memahami pola pikir, emosi, atau kesulitan sosial yang mereka alami sejak kecil.

Penelitian global juga mencatat bahwa riset tentang autisme pada kelompok usia dewasa dan lansia melonjak hampir empat kali lipat sejak 2012 — menandakan meningkatnya perhatian pada fase kehidupan yang sebelumnya jarang dibahas.


Data & Fakta Penting tentang Autisme pada Dewasa

  • Prevalensi diagnosis ASD di Amerika Serikat meningkat dari 2,3 menjadi 6,3 per 1.000 orang dalam periode 2011–2022 — naik 175%.

  • Kelompok dengan kenaikan diagnosis tertinggi adalah dewasa muda usia 26–34 tahun, dengan lonjakan hingga 450%.

  • Secara global, prevalensi autisme pada orang dewasa (18–84 tahun) diperkirakan sekitar 2,2%.

  • Studi di Inggris menemukan bahwa 89–97% orang autis berusia 40 tahun ke atas kemungkinan besar belum pernah mendapatkan diagnosis resmi.

Data ini menggambarkan bahwa autisme pada dewasa dan lansia bukan hal baru — hanya saja baru mulai terlihat, karena meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat.


Megapa Hal Ini Penting bagi Orang Tua, Guru, dan Praktisi Inklusi?

  1. Autisme tidak “hilang” saat anak tumbuh dewasa
    Mereka tetap memiliki cara berpikir, berkomunikasi, dan merasakan yang khas.

  2. Diagnosis dewasa membuka pintu dukungan
    Banyak individu yang selama ini berjuang sendiri akhirnya mendapatkan akses pada terapi, komunitas, atau strategi coping yang tepat.

  3. Layanan inklusi perlu diperluas untuk orang dewasa & lansia
    Sebagian besar layanan masih berfokus pada anak; padahal orang dewasa autis juga membutuhkan dukungan yang relevan dengan tahap hidup mereka.

  4. Pengurangan stigma & miskonsepsi
    Menyadari bahwa autisme dapat dialami pada segala usia membantu meningkatkan empati dan penghargaan terhadap keragaman manusia.


Tantangan & Peluang dalam Memahami Autisme Dewasa

  • Tantangan:
    Gejala pada dewasa sering kali lebih subtil, tersamarkan, atau mirip dengan kondisi lain. Banyak juga yang tumbuh tanpa diagnosis, sehingga tidak pernah mendapat dukungan sepanjang hidup.

  • Peluang:
    Meningkatnya kesadaran membuka ruang bagi layanan yang lebih inklusif — mulai dari terapi untuk dewasa, advokasi tempat kerja, hingga komunitas pendukung sosial.


Kesimpulan: Autisme adalah Perjalanan Seumur Hidup

Kenaikan diagnosis autisme pada orang dewasa dan lansia menegaskan bahwa autisme bukan sekadar isu masa kecil.
Banyak individu yang menjalani hidup puluhan tahun tanpa memahami mengapa dunia terasa berbeda bagi mereka — hingga akhirnya mereka mendapatkan jawaban melalui diagnosis dewasa.

Sebagai orang tua, pendidik, dan praktisi inklusi, kita memiliki tanggung jawab untuk:

  • mengenali autisme pada berbagai tahap usia,

  • menyediakan dukungan dan intervensi yang tepat,

  • serta membangun lingkungan yang benar-benar inklusif.

Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, setiap individu autis — dari anak-anak hingga lansia — dapat hidup dengan lebih aman, dihargai, dan bermakna.