Cara Melatih Berpikir Kritis pada Anak


Sebagai makhluk sosial, ada masanya anak akan menghadapi dunia luar dengan manusia aneka macam karakter. Untuk itulah, orang tua harus mengetahui sejak sekarang bagaimana cara melatih berpikir kritis pada anak.

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir dengan rasional dan tertata yang bertujuan untuk memahami hubungan antara ide dan/atau fakta. Pemikiran kritis merupakan sesuatu yang bisa membantu kita dalam menentukan apa yang kita percayai.

Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir dengan jernih dan rasional mengenai apa yang yang harus dilakukan atau apa yang harus dipercayai. Seseorang akan didorong membuat penilaian yang rasional, logis, sistematis, dan dipikirkan secara matang.

 

Cara Melatih Berpikir Kritis pada Anak

 

1. Dorong Anak untuk Mengutarakan Pendapat

Saat mencoba melatih pemikiran kritis pada anak, langkah awal yang harus dilakukan adalah mendorong agar anak berani mengungkapkan pendapat, ide, dan perasaan mereka.

Dengan melakukan ini, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka sendiri dan menjadi nyaman dalam mengambil keputusan. Untuk melakukan ini, panutan pemikiran kritis dan pemecahan masalah dengan menjadi contoh yang baik. 

 

2. Bantu Anak Berpikir Out of the Box

Melatih anak untuk menjadi pemikir kritis membutuhkan pendekatan yang mendorong rasa ingin tahu dan pemecahan masalah. Sebagai panutan, penting untuk menunjukkan kepada anak cara berpikir mandiri dan proaktif. 

Salah satunya adalah melatih si kecil memikirkan segala sesuatunya secara out of the box. Secara harfiah, berpikir out of the box diterjemahkan sebagai pemikiran yang keluar dari kotak alias berpikir di luar batasan atau kebiasaan yang umum untuk orang kebanyakan.

 

3. Bimbing Anak untuk Mencari Solusi dari Berbagai Sudut

Untuk melatih berpikir kritis pada anak, penting untuk membimbing mereka mencari solusi dari berbagai sudut. Ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka dan membiarkan anak mengeksplorasi berbagai kemungkinan.

Misalnya anak bertengkar saat sedang bermain dengan temannya. Jangan hanya fokus akan kesalahan yang ditimbulkan sehingga mereka bertengkar, cobalah melihat sudut pandang lainnya.

 

4. Model Keterampilan Berpikir Analitis

Melatih anak-anak dalam berpikir kritis sangat penting untuk mempersiapkan mereka menjadi orang dewasa yang sukses. Untuk memastikan bahwa mereka mengembangkan keterampilan ini, penting untuk menjadi panutan dan menunjukkan keterampilan berpikir analitis.

Analitis adalah membiasakan menganalisa mengapa segala sesuatunya bisa terjadi. Misalkan mainan anak berantakan, anak dilatih untuk menganalisa bagaimana membereskan mainan dengan lebih cepat.

 

5. Dorong Anak untuk Mempertimbangkan Solusi Alternatif

Melatih anak untuk menjadi pemikir kritis adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan orang tua dan pendidik untuk membantu anak berhasil dalam hidup. Untuk mendorong perkembangan keterampilan berpikir kritis, penting untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk berlatih dan mengasah kemampuan pemecahan masalah mereka.

Mendorong anak-anak untuk mempertimbangkan solusi alternatif adalah elemen kunci untuk proses ini. Anak akan terlatih untuk melihat bahwa bukan hanya satu cara untuk menyelesaikan segala hal yang ada dalam hidup mereka.

 

6. Berikan Kesempatan Kepada Anak untuk Berlatih Memecahkan Masalah

Langkah selanjutnya adalah memberi mereka kesempatan untuk berlatih pemecahan masalah. Ini dimulai dengan menjadi panutan dan menunjukkan kepada mereka bahwa ketika mereka menemukan masalah, mereka dapat mendekatinya secara analitis dan logis.

Cara ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah mereka sendiri, sehingga mereka dapat mendekati masalah apa pun dengan pemikiran kritis dan kreatif.

 

7. Tantang Ia untuk Tidak Takut Bertanya

Selain itu, memberikan pertanyaan terbuka, membiarkan mereka membuat pilihan, dan mendorong mereka untuk berpikiran terbuka adalah strategi yang efektif untuk melatih pemikiran kritis pada anak.

Dengan menciptakan lingkungan penyelidikan dan eksplorasi, anak-anak akan memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi pemecah masalah yang sukses. Karena itu, jangan resah jika anak sudah sampai pada fase banyak bertanya ya, Bun!

 

8. Ajari Anak Menimbang Pro dan Kontra Saat Mengambil Keputusan

Mengajari anak menimbang pro dan kontra saat mengambil keputusan merupakan bagian penting dalam melatih berpikir kritis pada anak. Melalui aktivitas ini, anak-anak belajar menganalisis informasi yang mereka miliki, menilai tindakan terbaik, dan membuat keputusan berdasarkan informasi. 

Contohnya anak meminta izin untuk bermain di luar rumah, padahal tugas sekolahnya belum selesai. Jelaskan pada anak konsekuensi dari tindakannya. Anak bisa memilih bermain lebih lama, namun ia akan terlambat mengerjakan tugas sekolahnya.

Kesimpulannya, mengajari anak menjadi pemikir kritis adalah cara yang bagus untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa depan. Keahlian ini adalah bekal bagi anak menjadi pemimpin yang andal.