Komunikasi Bayi


Sebelum bayi mampu berkata, mereka meminta kebutuhan dan menyampaikan perasaan mereka melalui suara  yang berkembang mulai dari menangis, hingga mereka mampu meniru secara sengaja. Anak juga mengembangkan kemampuan untuk mengenali dan memahami suara dan menerjemahkan gerakan tubuh.

Menangis adalah komunikasi pertama seorang bayi. Perbedaan nada, pola, dan intensitas dapat menyampaikan bahwa mereka lapar, mengantuk, atau marah. Orang dewasa menganggap kalau tangisan adalah sebuah hal yang harus dihindari dan mereka perlu untuk segera menemukan penyelesaiannya.

Sebelum bayi dapat berbicara, mereka menunjuk. Menunjuk menyediakan beberapa manfaat untuk perkembangan bahasa mereka selanjutnya. Gerakan tubuh menjadi hal yang berkembang beriringan dengan berbicara. Gerakan membantu bayi untuk lebih memahami dunia mereka. Gerakan tubuh biasanya muncul sebelum anak menguasai 25 kosa kata. Kemudian, pada perkembangan berikutnya mereka memadukan antara bicara dan gerakan tubuh.

Saat berusia 6 minggu hingga 3 bulan, bayi mulai cooing saat mereka senang. Babbling mulai dilakukan saat mereka berusia antara 6 hingga 10 bulan dan sering disalahartikan sebagai kata pertama bayi. Imitasi adalah kunci dari perkembangan bahasa. Pertama, bayi tak sengaja meniru bunyi bahasa kemudian mereka mengeluarkan suara mereka. Umumnya mereka didorong oleh orang tua mereka. Kemudian, pada usia 9 hingga 10 bulan, bayi secara sengaja meniru bahasa tanpa memahami maknanya. Setelah anak familiar dengan bunyi dari kata dan frasa, barulah mereka mengkaitkan dengan pemahaman mereka.