Melatih kedisiplinan anak sejak dini adalah hal penting yang tak boleh orang tua lewatkan.
Sebab, dengan hal tersebut, anak tak akan terlalu sering mengeluarkan 'jurus' favoritnya, seperti mengamuk atau menangis.
Tidak hanya itu, melatih kedisiplinan anak juga bertujuan agar Si Kecil memahami batasan-batasan untuk dirinya.
Dengan demikian, ia dapat belajar mengatur diri, sambil membedakan mana yang baik dan buruk.
Melatih kedisiplinan anak sejak dini juga penting untuk masa depan Si Kecil, lho.
Ingin tahu bagaimana cara melatih kedisiplinan anak? Yuk, cek di bawah ini!
Cara Melatih Kedisiplinan Anak
Begini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk melatih kedisiplinan anak:
1. Abaikan Anak saat Melakukan Hal Tidak Baik
Mungkin awalnya sulit bagi Anda untuk mengabaikan anak saat ia melakukan hal yang tidak baik.
Namun, jika Anda merasa kesulitan untuk menghadapinya, berusaha mengabaikan adalah langkah terbaik.
Hal tersebut dilakukan agar ia sadar dengan apa yang telah dilakukannya.
Jika anak menginginkan sesuatu, jangan mudah memberikan. Jika anak membuat keributan karena hal tersebut, biarkan ia menyelesaikannya sendiri.
Manfaat jangka panjangnya adalah, anak menjadi lebih sadar dan peka terhadap dampak dari hal yang dilakukannya tersebut.
2. Menerapkan Time Out
Jika anak membuat masalah dan tidak disiplin, Anda sepertinya cukup dengan berbicara tegas dan mengawasinya.
Sebagian besar anak biasanya akan mematuhi perkataan orang tua yang disampaikan secara tegas, bukan marah.
Manfaat jangka panjangnya adalah, anak akan belajar untuk lebih tenang dalam bertindak, serta berperilaku lebih baik.
Selain berbicara tegas, Anda dapat melakukan time out. Dilansir dari Firstcry Parenting, time out adalah periode pendinginan agar anak dapat mengintrospeksi perilakunya.
Langkah ini dapat dilakukan saat anak berperilaku tidak baik. Namun, sebagai orang tua, Anda perlu mengingatkannya bahwa time-out bukanlah hukuman.
Time out dapat dilakukan dengan menyiapkan kursi di kamar sendirian, di mana anak dapat duduk sebentar dan memikirkan perilakunya.
Biarkan anak duduk di sana selama 5 menit, jangan biarkan ia beranjak dari kursi tersebut sampai ia mengetahui kesalahannya.
3. Sedikit Mengancam Demi Kebaikan
Langkah yang satu ini dapat dilakukan dengan menggunakan mainan atau barang favorit sebagai umpan.
Jika ia merengek untuk dibelikan mainan baru, beritahu dia jika Anda akan mengambil mainan kesukaannya.
Manfaat jangka panjangnya adalah, anak akan berperilaku lebih baik dan berpikir panjang sebelum bertindak.
Strategi ini dinilai efektif dalam mengatasi masalah perilaku pada anak-anak dari segala usia.
4. Menerima Konsekuensi dari Tindakan Mereka Sendiri
Dilansir dari Healthy Children, cara melatih kedisiplinan anak yang satu ini menjadi langkah efektif dalam memperbaiki perilaku buruk anak.
Anak-anak umumnya akan tidak akan mendengarkan larangan orangtua. Mereka cenderung acuh terhadap apa pun yang orangtua katakan.
Berkaitan dengan hal tersebut, sebaiknya orangtua membiarkan anak melakukan apapun yang diinginkan.
Saat kejadian buruk terjadi, bicarakan pada anak jika ia harus menghadapi konsekuensi dari apa yang dilakukan.
Cara ini membuat anak belajar dari kesalahan yang dilakukan. Contohnya, jika anak susah makan, biarkan saja.
Ia akan merasakan dampaknya, yaitu kelaparan. Manfaat jangka panjang dari hal tersebut adalah, anak belajar bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
Dengan begitu, anak akan berpikir panjang sebelum memilih sesuatu. Hal tersebut membantu mereka memastikan jika hal yang dipilih adalah pilihan terbaik.
5. Jangan Malu Ungkapkan Perasaan
Mengungkapkan perasaan Anda pada anak dinilai efektif dalam mengatasi perilaku buruk anak.
Ketika anak berperilaku buruk, beritahu ia jika Anda merasa tidak suka dengan tindakannya. Hal tersebut akan membuat anak sadar akan tindakannya.
Manfaat jangka panjangnya adalah, anak belajar untuk lebih peka terhadap perasaan orang lain.
Dilansir dari Today’s Parent, orangtua juga perlu mengungkapkan rasa cintanya, sehingga anak atau jika ia dicintai.
Hal tersebut berlaku juga saat anak melakukan tindakan buruk. Jangan unjukkan kebencian, melainkan bahasa lain yang menunjukkan cinta.
6. Memberi Kebebasan Anak untuk Memilih
Langkah selanjutnya adalah memberi kebebasan anak untuk memilih. Hal tersebut dapat membantu anak berpikir secara logis.
Contonya, jika anak merengek meminta mainan baru, Anda bisa memberinya pilihan, apakah mainan ingin diberikan saat ini atau di hari ulang tahun.
Beritahu anak jika mainan diberikan saat ini, ia tidak akan diberi hadiah saat hari ulang tahun.
Cara ini akan memaksa anak untuk membuat keputusan. Anak akan memahami jika semua keinginannya tidak selalu terpenuhi.
Membuat keputusan sendiri melatih anak belajar berkompromi. Manfaat ini akan sangat membantu di kemudian hari saat ia tumbuh dewasa.
7. Berikan Tugas untuk Anak
Anak-anak memiliki energi yang sangat banyak. Beberapa dari mereka bisa saja berlarian, melompat, dan bermain tanpa henti.
Saat bosan, mereka cenderung menangis, bahkan membuat kegaduhan. Berkaitan dengan hal tersebut, Anda harus mencari cara untuk menghabiskan energinya.
Caranya dengan mengalihkan perhatian mereka untuk menggunakan energi melakukan aktivitas yang lebih produktif.
Anda bisa mengajaknya membereskan mainan atau baju di lemari. Hal tersebut juga dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.
Salah satunya adalah, anak akan belajar menggunakan energinya untuk hal-hal yang positif dan produktif.
8. Memberi Pengertian pada Anak
Memberi pengertian bisa dilakukan dengan memberitahu anak bagaimana orang lain berpikiran saat anak melakukan hal buruk di luar rumah.
Berilah pengertian pada anak jika hal buruk yang dilakukan adalah hal yang memalukan bagi orangtua.
Hal ini memiliki manfaat jangka panjang, yaitu anak akan belajar untuk tidak berperilaku buruk ketika berada di tempat umum.
Jika hal yang satu ini terus-menerus diterapkan, dapat mencegah perilaku buruk pada anak kini dan di kemudian hari.
9. Berikan Contoh yang Baik
Dilansir dari Raising Children, anak-anak belajar dengan melihat apa yang orangtuanya lakukan.
Menunjukkan kepada anak perilaku yang Anda sukai menjadi salah satu cara melatih kedisiplinan anak.
Misalnya, jika Anda ingin anak duduk saat makan, Anda bisa duduk bersama untuk makan dengan keluarga.
Jika Anda ingin anak memiliki tutur kata dan bahasa yang halus, Anda bisa lebih dulu mempraktikkannya pada anak.
10. Beri Hadiah Jika Berperilaku Baik
Melatih kedisiplinan anak yang terakhir dapat dilakukan dengan memberi hadiah jika ia berperilaku baik.
Memberi hadiah dapat diartikan sebagai bentuk menghargai perilaku baik yang anak lakukan, sehingga ia pun akan mengurangi perilaku buruknya.
Tidak harus memberi hadiah, Anda bisa memuji anak jika mereka melakukan hal-hal baik.
Hal tersebut bermanfaat dalam jangka panjang, yaitu mengerti perbedaan antara perilaku baik dan buruk, serta lebih banyak menerapkan perilaku baik.
Itulah beberapa cara melatih kedisiplinan anak. Agar berhasil, sejumlah langkah tersebut perlu diterapkan secara konsisten dan terus-menerus.
Jangan lengah hanya karena melihat anak menangis atau merengek untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Jika abai, hal-hal yang selama ini sudah diterapkan untuk melatih kedisiplinan anak bisa menjadi sia-sia.
Anda diharapkan tetap sabar dalam melakukannya, serta sering-sering memberi pengertian kepada anak agar ia menerima dan mudah memahami.
Komentar
Belum Ada Komentar