mengajarkan sikap tegas kepada anak.


Mengajarkan sikap tegas pada anak bisa menjadi salah satu cara menghindarkan mereka dari ancaman bullyingBullying atau perundungan merupakan ancaman yang tidak boleh disepelekan. Sebab, perbuatan tersebut tidak hanya menyakiti secara fisik tetapi juga psikologis. Tentu Anda tidak ingin putra atau putrinya jadi korban bullying, bukan? 

Sayang, orang tua tidak selalu bisa berada di sisi anak untuk melindungi mereka. Cara satu-satunya adalah membuat anak mampu menjaga dirinya. Mereka juga harus berani berkata tidak pada hal-hal yang membuat tidak nyaman atau tidak disukai. Ketegasan inilah yang perlu ditanamkan sejak dini. 

 

Cara Mengajarkan Sikap Tegas pada Anak Agar Terhindar dari Bullying

Anak-anak yang merundung biasanya menggunakan kekuatan mereka seperti kekuatan fisik, informasi yang memalukan dari korbannya, atau popularitas untuk mengendalikan serta menyakiti orang lain.  Bentuknya pun bermacam-macam seperti verbal bullying, seperti mengejek, mengolok-olok nama, hingga memberikan komentar bernada seksual.

Kemudian ada perundungan fisik dan sosial bullying, seperti contohnya menghasut anak-anak lain untuk tidak berteman dengan salah seorang anak. Perundungan juga bisa terjadi di mana saja, sekolah, tempat permainan, atau tempat les. 

Oleh karenanya, kemampuan bersikap tegas sangat diperlukan. Mengutip Verywell Family, inilah tujuh cara mengajarkan sikap tegas pada anak. 

 

1. Hadapi Sikap Agresif dengan Ketegasan

Jelaskan kepada anak bahwa orang yang agresif berusaha memaksa orang lain untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Para pelaku seringkali memanipulasi dan mengintimidasi korbannya untuk mendapatkan yang diinginkan. 

Oleh karena itu, sikap asertif penting untuk melawannya. Anak yang tegas  akan membela diri atau orang lain dari ketidakadilan. Mereka dengan tenang menyatakan pikiran dan pendapat mereka menggunakan suara hormat dan bahasa hormat. Orang yang asertif juga menghargai kebutuhan dan keinginan orang lain.

2. Izinkan Anak untuk Memilih 

Orang tua sebaiknya membiasakan anak membuat pilihan sendiri tentang hal-hal yang akan mereka lakukan.  Yakinkan anak bahwa mereka dapat menolak permintaan apa pun yang membuatnya tidak nyaman. Pastikan anak  tahu bahwa mereka memiliki kebebasan untuk membuat pilihan. 

3. Jelaskan Bahwa Anak Juga Punya Hak

Pastikan anak-anak mengerti bahwa mereka memiliki hak untuk mengatakan “tidak.”  Anak juga berhak untuk diperlakukan dengan hormat. Mereka boleh mengungkapkan perasaan mereka, menyatakan kebutuhan mereka, dan untuk bangga dengan siapa mereka.

Jika seorang teman, penindas, atau pacar tidak menghormati hak mereka, mungkin sudah waktunya untuk mempertanyakan hubungan mereka dengan orang itu. Jelaskan bahwa orang yang tegas tahu  bagaimana cara melawan pengganggu dan orang lain yang tidak sopan serta bagaimana membela diri jika diperlukan.

4. Menumbuhkan Harga Diri

Membangun harga diri adalah komponen penting dari pencegahan bullying. Akan sulit bagi anak untuk membela diri mereka sendiri mereka tidak terlebih dahulu memiliki harga diri. Untuk membangun harga diri pada anak dengarkan apa yang mereka katakan. Dorong mereka untuk berpikir sendiri. 

Hal ini akan menunjukkan bahwa pikiran, perasaan, dan pendapatnya juga penting.  Anak harus mengerti bahwa mereka juga layak dihargai. 

5. Latih Ketegasan di Rumah

Bukan cuma teori, ketegasan juga perlu dilatih. Bahkan jika perlu buatlah sesi latihan khusus di rumah. Misalnya dengan bermain roleplay situasi sehari-hari yang dihadapi anak Anda di sekolah.  Misalnya, berpura-pura menjadi guru dan mintalah anak meminta bantuan.  Atau berpura-pura menjadi pengganggu dan minta anak berlatih membela diri.

6. Perhatikan Kembali Cara Orang Tua Merespon Permintaan Anak 

Saat anak mengungkapkan keinginan mereka seringkali orang tua, sangat mudah untuk mengatakan tidak tanpa berpikir.  Terkadang orang tua menjadi marah setiap kali anaknya mengajukan permintaan. Ini justru bisa membuat anak merasa pemikiran atau keinginannya tidak penting. Sebaliknya, cobalah untuk memberikan penjelasan singkat untuk jawaban. Jelaskan kepada mereka alasan baik di balik penolakan itu. 

7. Ajarkan Anak untuk Tidak Ragu Meminta Bantuan 

Bantu anak memahami bahwa memiliki sikap tegas bukan berarti tidak butuh bantuan orang lain. Tidak apa meminta pertolongan terutama jika mereka berada dalam situasi yang asing atau menakutkan.  Pastikan mereka tahu bahwa dalam hal intimidasi, intimidasi seksual, dan intimidasi dunia maya perlu bantuan orang lain untuk mengatasinya. Yakinkan anak bahwa meminta bantuan bukanlah hal yang memalukan. Hal ini justru menunjukan sikap yang bijaksana. 

Itulah berbagai cara untuk mengajarkan kepada anak cara bersikap tegas. Semoga bisa bermanfaat!