Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendukung Anak Disleksia


Membangun Jembatan Komunikasi: Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendukung Anak Disleksia

 

Peran Orang Tua dalam Mendukung Anak Disleksia 

1. Memberikan Dukungan Emosional 

Orang tua harus menjadi sumber motivasi utama. Mendengarkan keluh kesah anak tanpa menghakimi dan memberikan dorongan positif akan membantu anak merasa diterima. 

 

2. Menciptakan Rutinitas Belajar yang Menyenangkan 

Orang tua dapat membantu anak belajar di rumah dengan menggunakan metode yang kreatif, seperti permainan edukatif, buku bergambar, atau aplikasi belajar interaktif. 

 

3. Berkomunikasi Aktif dengan Guru 

Orang tua perlu menjalin komunikasi rutin dengan guru untuk memantau perkembangan anak dan mencari solusi bersama jika ada kesulitan. 

 

Peran Guru dalam Mendukung Anak Disleksia 

1. Mengadaptasi Strategi Pembelajaran 

Guru dapat menggunakan teknik multisensori, seperti menggabungkan visual, audio, dan aktivitas praktis untuk membantu anak memahami pelajaran. 

 

2. Memberikan Dukungan Akademik Tambahan 

Guru bisa menyediakan waktu ekstra bagi anak disleksia untuk menyelesaikan tugas atau menawarkan materi dalam bentuk yang lebih mudah dipahami. 

 

3. Menciptakan Lingkungan yang Inklusif 

Guru perlu memastikan bahwa semua siswa, termasuk anak dengan disleksia, merasa diterima dan dihargai di kelas tanpa stigma atau diskriminasi. 

 

Kolaborasi Efektif Antara Orang Tua dan Guru 

1. Berbagi Informasi tentang Kemajuan Anak 

Orang tua dan guru perlu saling berbagi informasi mengenai kekuatan dan tantangan anak di rumah maupun di sekolah. 

 

2. Menyusun Rencana Pendidikan Individu (RPI) 

Bersama-sama, orang tua dan guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. 

 

3. Melibatkan Anak dalam Proses 

Anak juga perlu diajak berbicara mengenai metode belajar yang ia sukai, sehingga ia merasa didengar dan dihargai.