Setiap anak terlahir secara unik satu dengan lainnya. Ada yang aktif, senang menggeliat, tenang, atau sangat merespons pada rangsangan. Perbedaan tersebut disebut sebagai temperamen. Temperamen dapat dijelaskan sebagai karakteristik seseorang dalam merespons lingkungan. Temperamen mempengaruhi bagaimana anak merespons terhadap dunia luar, melakukan regulasi emosi, mental, dan perilaku. Tidak seperti emosi yang datang dan pergi dengan cepat, temperamen cenderung konsisten dan bertahan. Terdapat tiga temperamen yang dikenal, yakni easy, difficult, dan slow-to-warm-up.
Easy menunjukan sikap yang umumnya bahagia dan memiliki kesiapan yang cepat untuk mendapatkan pengalaman baru. Anak dengan temperamen ini dapat dengan cepat mengembangkan jadwal tidur dan makan. Mereka juga ramah terhadap orang asing serta cepat beradaptasi pada situasi baru.
Sementara, difficult menunjukan sikap yang berkebalikan dengan easy. Mereka cenderung rongseng terhadap situasi baru. Mereka merespons hal baru dan perubahan sebagai hal negatif. Mereka juga sulit menerima menu baru sebagai makanan mereka. Perlu usaha yang lebih banyak untuk mengubah perilaku anak dengan temperamen ini.
Sedangkan, slow-to-warm-up memiliki sikap yang umumnya lembut namun ragu-ragu menerima pengalaman baru. Walaupun lambat dalam menerima sebuah perubahan, anak dengan temperamen ini dapat menerima perubahan yang mereka terima. Anak dengan temperamen ini tidak terlalu ramah dengan situasi baru, tetapi mereka tetap berusaha untuk menyesuaikan diri.
Kunci dari penyesuaian yang sehat pada setiap temperamen adalah kecocokan saat penyesuaian. anak dan lingkungan perlu mendapat komposisi yang cocok dan terus menerus agar anak dapat beradaptasi. Pengasuh perlu untuk mendeteksi lebih awal penyebab anak kurang dapat beradaptasi dengan situasi baru.
Author: Noviopatra Tri Kamsanih
Komentar
Belum Ada Komentar