Gaya Hidup Sehat pada Anak Berkebutuhan Khusus


Mengajarkan Gaya Hidup Sehat pada Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan fisik, perilaku, kecerdasan, perkembangan, serta sensori. Seperti namanya, anak ini memang memerlukan kebutuhan dan perhatian khusus dalam kehidupan sehari-harinya. Nama lain untuk anak dengan kondisi ini adalah ABK.

Namun, sama seperti anak-anak lainnya, ABK juga perlu mendapatkan edukasi mengenai gaya hidup sehat dari orang tuanya. Hal ini penting agar tumbuh kembang mereka dapat berjalan lebih optimal.

 

Alasan Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Gaya Hidup Sehat

Sama seperti anak normal, anak berkebutuhan khusus juga memerlukan gaya hidup sehat mulai dari pola makan, olahraga atau aktivitas fisik, istirahat, serta kebiasaan. Mereka membutuhkan itu untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Banyak kesalahpahaman yang terjadi pada orang tua yang merawat anak berkebutuhan khusus. Orang tua berpikir ABK harus diberikan asupan makanan sebanyak-banyaknya dan dilindungi secara berlebihan agar tidak cedera sehingga tidak boleh berolahraga.

Tak sedikit pula orang tua yang berpikir, anak berkebutuhan khusus boleh dibiarkan melakukan kebiasaan yang ia senangi sesuka hati. Anggapan-anggapan keliru tersebut sebenarnya justru membahayakan bagi ABK.

Ketahuilah bahwa risiko berbagai penyakit metabolik menghantui banyak anak berkebutuhan khusus. Misal, obesitas dengan segala komplikasi jangka panjangnya seperti hipertensi, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya..

Itulah mengapa orang tua dengan anak berkebutuhan khusus harus mengetahui apa saja pola hidup yang baik bagi ABK. Serta, bagaimana cara membangun pola hidup sehat sehingga anak mereka bisa menjalani kehidupan dengan baik. Cara Mengajarkan Gaya Hidup Sehat pada Anak Berkebutuhan Khusus sebagai berikut.

1. Dimulai dari Anda

Anak sangat mudah diajari sesuatu dengan cara mencontoh. Jika Anda ingin mengajarkan sesuatu kepada anak, maka mulailah dari Anda sendiri. Contohkan kepada anak cara hidup sehat, kemudian ajak anak untuk mengikuti Anda secara bertahap. Cara ini dianggap paling efektif dalam mengajari anak berkebutuhan khusus untuk memiliki pola hidup sehat.

2. Atur Pola Makan Anak

Anak berkebutuhan khusus memang memiliki rentang pola makan berbeda-beda. Ada anak yang dapat makan sendiri, namun ada juga yang harus makan menggunakan selang khusus (seperti pada sebagian anak dengan gangguan saraf atau saluran cerna).

Pada anak yang tidak memiliki hambatan makan, Anda tetap perlu memperhatikan asupan kalori anak. Ajari anak untuk membatasi asupan karbohidrat dan lemak, terutama pada jajanan-jajanan tertentu.

Ajarkan anak untuk makan teratur serta mengonsumsi buah dan sayuran dengan cukup. Jumlah makanan yang diberikan juga harus disesuaikan dengan aktivitas fisik anak.

3. Lakukan Aktivitas Fisik Bersama Anak

Ajaklah anak untuk melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya. Pada anak yangtidak memiliki keterbatasan untuk melakukan aktivitas fisik, Anda dapat mengajaknya berolahraga di luar rumah. Misalnya dengan berlari, bersepeda, atau jenis olahraga lain yang digemarinya.

Pada anak yang memiliki keterbatasan melakukan aktivitas fisik, maka Anda dapat menyesuaikan jenis aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya. Misalnya pada anak dengan keterbatasan pada kaki, Anda dapat mengajari anak melakukan aktivitas fisik dengan tangannya.

Orang tua atau pengasuh anak berkebutuhan khusus, perlu memberikan pengawasan yang ketat saat anak berkebutuhan khusus melakukan aktivitas fisik. Sehingga semua kondisi bisa aman terkendali.

4. Atur Pola Tidur Anak

Anak dengan kebutuhan khusus juga perlu diajarkan untuk dapat mengatur waktu tidurnya. Tidur pada malam hari sangat penting untuk pertumbuhan anak karena di sanalah terjadi pengeluaran hormon pertumbuhan.

Cara mudah mengatur pola tidur anak adalah dengan membiarkan anak tidur siang dan membangunkan anak pada sore hari untuk beraktivitas. Hindari tidur pada sore hari karena akan membuat anak tidak mengantuk pada malam hari.

5. Ajarkan Anak Kebiasaan-Kebiasaan Baik

Orang tua dapat mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak berkebutuhan khusus. Misalnya, kebiasaan hidup bersih, bersosialisasi dengan lingkungan, atau melakukan hobi. Dengan begitu, mereka akan memiliki kebiasaan yang positif.

Jangan biarkan anak terlalu lama di depan TV atau gadget, karena ini bukan kebiasaan yang baik jika dilakukan secara berlebihan. Akan jauh lebih baik apabila anak diajak berinteraksi secara langsung.




Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan penyandang cacat harus ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara sosial, ekonomi, dan bermartabat. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi penyandang cacat untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif secara sosial dan ekonomi.

Selama dua dekade terakhir istilah penyandang cacat atau anak cacat telah digantikan dengan istilah anak berkebutuhan khusus.WHO memperkirakan jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia sekitar 7–10 persen dari total jumlah anak. Tipe anak berkebutuhan khusus bermacam-macam dengan penyebutanyang sesuai dengan bagian karakteristik diri anak yang mengalami hambatan baik telah ada sejaklahir maupun karena kegagalan atau kecelakaan pada masa tumbuh-kembangnya. Anak berkebutuhan khusus meliputi tunagrahita (mental retardation) atau anak dengan hambatan perkembangan (child with development impairment), kesulitan belajar (learning disabilities) atau anak yang berprestasi rendah, hiperaktif (Attention Deficit Disorder with Hyperactive), tunalaras (emotional and behavioral disorder), tunarungu wicara (communication disorder and deafness), tunanetra atau anak dengan hambatan penglihatan (partially seing and legally blind), Autism Spectrum Disorder (ASD), tunadaksa (physical handicapped), anak berbakat (giftedness and special talents).

Anak berkebutuhan khusus perlu dikenali dan diidentifikasi dari kelompok anak pada umumnya, karena mereka memerlukan pelayanan yang bersifat khusus, seperti pelayanan medik, pendidikan khusus maupun latihan-latihan tertentu yang bertujuan untuk mengurangi keterbatasan dan ketergantungan akibat kelainan yang diderita, serta menumbuhkan kemandirian hidup dalam bermasyarakat. Anak berkebutuhan khusus memiliki resiko lebih tinggi untuk terserang penyakit daripada anak pada umumnya. Berbagai macam penyakit atau gangguan kesehatan yang menyerang anak umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus yang berasal dari lingkungan sekitar. Sehingga, salah satu cara untuk menekan masalah ini adalah dengan menghindarkan anak dari lingkungan yang tidak sehat. Orangtua dapat mengajarkan anak pola hidup sehat. Tentu tak mudah dan diperlukan perlakuan khusus serta kesabaran. Salah satu kunci dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus adalah dengan pembiasaan.

Orang tua maupun guru sebagai orang terdekat anak dapat mengajarkan anak tentang pola hidup sehat melalui berbagai macam pembiasaan hidup sehat, seperti pembiasaan perilaku hidup bersih.

Orangtua perlu mengajarkan dengan sabar dan berulang-ulang hingga anak dapat melakukannya secara mandiri. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat dimulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil seperti mencuci tanganmenggunakan sabun sebelum makan dan setelah buang air besar serta setelah memegang binatang, kebiasaan menggosok gigi dua kali sehari, serta mandi di pagi dan sore hari. Mengajarkan berbagai kebiasaan hidup bersih dan sehat kepada anak berkebutuhan khusus memang berbeda. Selain dengan pembiasaan, anak juga perlu diberikan contoh konkrit. Hal ini karena anak berkebutuhan khusus, terlebih berusia dini masih belum bisa berpikir secara abstrak. Selain itu, salah satu sifat perkembangan anak usia dini adalah imitasi, yakni kebiasaan meniru setiap hal yang ia lihat dari orang disekitarnya. Orang tua dapat memberikan contoh yang sederhana namun bermanfaat, misalnya mencuci tangan sebelum makan.

Hal lain yang tak kalah penting adalah memberikan asupan makanan dengan gizi seimbang. Selain memperhatikan komposisi gizi, hal yang perlu diperhatikan adalah keamanan jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh anak, misalnya tidak menggunakan bahan penyedap, pengawet dan pewarna buatan. Perlu juga diperhatikan alergi atau diet pada anak. Anak dengan ASD biasanya melakukan diet dengan menghindari bahan makan yang mengandung kasein dan gluten.

Orangtua juga perlu membiasakan anak untuk tidak jajan di tempat umum. Memberikan bekal makan kepada anak yang sudah memasuki sekolah adalah sebuah pilihan yang tepat, untuk menghindari berbagai bahaya yang tidak disadari anak. Orang tua yang ingin membiasakan anaknya yang memiliki kebutuhan khusus untuk hidup bersih dan sehat yang terpenting adalah memperhatikan kebutuhan khusus yang dimiliki oleh anak. Selain itu, jika orangtua ingin anaknya berperilaku hidup bersih dan sehat, maka ia juga harus memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Kesabaran mutlak dimiliki orang tua agar anak dapat meningkat kualitas hidup dan kemandirian anak.

Kini, Anda telah mengetahui cara mengajarkan gaya hidup sehat pada anak berkebutuhan khusus. Dengan menerapkan pola hidup sehat, tumbuh kembang mereka pun bisa berjalan lebih lancar. Semoga bermanfaat!

Sumber Referensi

Tips Mengajarkan Gaya Hidup Sehat pada Anak Berkebutuhan Khusus. Link : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3635342/tips-mengajarkan-gaya-hidup-sehat-pada-anak-berkebutuhan-khusus

Membangun Perilaku Hidup Sehat pada Anak Berkebutuhan Khusus: Kuncinya adalah Pembiasaan.

Link : https://kabar24.bisnis.com/read/20150130/391/397161/membangun-perilaku-hidup-sehat-pada-anak-berkebutuhan-khusus-kuncinya-adalah-pembiasaan

Gambar/Foto

Foto Stop Bullying https://bingar.id/hentikan-perundungan-kenali-bentuk-bentuknya/

Foto Diet Anak Berkebutuhan Khusus https://klikdokter.com/info-sehat/read/3635347/anak-berkebutuhan-khusus-perlukah-diet-khusus


Artikel oleh: Raden Radea Prakasa