Menghadapi Anak Mudah Marah


Lelah melihat anak marah-marah tidak jelas? Emosi malah tersulut melihat anak marah-marah tidak jelas? Percayalah, menghadapi anak marah memang perlu memberikan respon yang tepat.


Umumnya anak-anak mengekspresikan emosi marah dengan cara menjerit, marah-marah, bahkan mengamuk. Hal ini wajar kok, sebab meski Si Kecil paham bahwa berperilaku baik merupakan hal yang disukai orang-orang disekitarnya, tetapi pemahaman itu enggak disertai dengan kematangan. 


Meski mereka sudah mengalami perkembangan emosi dan kognitif yang baik, tetapi kemampuan verbal untuk mengekspresikan diri pada usia mereka relatif belum matang. 

Banyak orangtua yang justru mengatasi amarah anak dengan cara menyuruh mereka diam, balik memarahinya, atau justru menghukumnya.

Padahal, amarah adalah emosi yang manusiawi dan wajar dimiliki sang anak. Lantas bagaimana cara orangtua untuk membantu anak mengatasi amarahnya?

 

·       Jangan kasar

 

Ini sangat penting untuk diterapkan semua orang tua. Tegas dan disiplin bukan berarti harus bertindak kasar pada anak.

 

Perilaku kasar bisa membuat anak kesepian dan takut pada orang tuanya sendiri. Yang parah, anak bisa melawan dan menjadi kasar.

 

·       Dengarkan jangan mendiamkan

 

Jangan serta merta meminta anak untuk diam ketika ia sedang marah. Sebaliknya, jadikanlah diri Anda 'tempat penampungan' amarahnya.

 

Ketika emosinya telah terluapkan, akan lebih mudah bagi dirinya untuk kembali ceria dan ia juga pastinya menghargai Anda yang mau mendengarkan luapan emosinya.

 

Lakukan kontak mata dan jangan lupa berikan sentuhan anak dengan lembut.

 

·       Jadi contoh yang baik

 

Bukanlah sesuatu yang baru bahwa anak mencontoh orangtuanya.

 

Apa yang Anda lakukan dan tunjukkan ketika Anda marah akan dicontoh oleh anak Anda.

 

Untuk itu, belajarlah menjaga emosi Anda dan bersikaplah lebih bijak ketika hendak meluapkan emosi di lain waktu.

 

·       Disiplinkan dengan baik

 

Hati-hati, mendisiplinkan anak sensitif seperti sifat pemarah dengan keras, justru malah membuatnya makin tertekan.

 

Namun, bukan berarti anak yang suka marah-marah tak boleh disiplinkan. Ibu bisa kok membantu menangani emosinya dengan cara khusus.

 

Misalnya, melatih pernapasan saat marah atau mengingatkan atau berkomunikasi dengannya dengan kalimat yang diplomatis.

 

·       Buat anak menyadari kesalahan

 

Beri pengertian pada anak tentang kesalahan yang ia telah lakukan.

 

Ini tentunya akan membuatnya mereka mengerti dan mengendalikan amarahnya dengan baik.

 

Coba buat anak berpikir dan menyadari setiap yang dilakukan memiliki dampak dan risiko tertentu.

 

Jika orang tua bisa membaca situasi dan kondisi mereka, anak pasti bisa mengendalikan amarahnya dengan baik.