Yang Perlu Diperhatikan dari Tumbuh Kembang Anak
Orang
tua pasti sangat antusias mengamati pertumbuhan si kecil, mulai dari menimbang
pertambahan berat badannya dan juga tinggi badannya. Akan tetapi, ada hal lain
yang juga harus diamati, yakni perkembangannya. Prof.
Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), Spesialis Anak, Konsultan Tumbuh Kembang Anak,
mengatakan bahwa perkembangan anak yang meliputi kemampuan motorik kasar,
motorik halus, bahasa, personal-sosial, serta kemandirian juga harus dipantau.
“Pemantauan tumbuh kembang harus dilakukan sebulan sekali. Paling telat 3 bulan
sekali,” ujarnya.
1000 Hari Pertama
Menurut Prof. Rini, 1000 hari pertama adalah
periode paling krusial dalam tumbuh kembang anak. “Seribu hari pertama ini
perlu diketahui dulu waktunya, yakni sejak dalam kandungan sampai anak berusia 2
tahun,“ jelasnya.
Prof. Rini mengatakan, “Dalam 2 tahun (setelah
lahir) ini, perkembangan organ tubuh yang paling pesat adalah susunan saraf
pusat atau otak.”
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa otak sudah
terbentuk sejak dalam kandungan. “Saat bayi lahir, berat otaknya sudah
mendekati 70% berat orak dewasa.”
Nah, untuk mendukung pertumbuhan otak serta tumbuh kembang yang
optimal, maka dibutuhkan 2 hal penting yakni nutrisi dan stimulasi.
Prof. Rini mengatakan bahwa nutrisi yang cukup dan
beragam sangat penting untuk memenuhi kebutuhan bayi. “Pemenuhan gizi nggak bisa ditawar-tawar,” tegasnya.
“Dalam sehari, anak makan pokok sebanyak 3 kali
dan selingan 3x. Jadi bayi itu dalam 24 jam akan makan sebanyak 8 kali atau
tiap 3 jam,” ujarnya menjelaskan bahwa proses tersebut disertai dengan ASI.
Prof. Rini juga memperingatkan bahwa orang tua
juga perlu memastikan bahwa bayi cukup mineral, salah satunya zat besi.
Menjawab apakah nutrisi berpengaruh terhadap
kecerdasan anak, Prof. Rini menyebutkan hasil riset bahwa anak-anak yang kurang
gizi, pada usia SD memiliki tingkat IQ yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan anak yang cukup gizi.
Untuk mencapai perkembangan yang ideal, Prof. Rini
mengatakan bahwa orang tua harus rajin memberikan stimulasi. “Bisa dibaca di
buku KIA, di sana ada petunjuk stimulasi bayi sesuai usia.”
Prof. Rini mengatakan, “Kalau pencapaian tidak
sesuai dengan usianya, maka bisa terjadi keterlambatan.” Di sinilah menurutnya
pentingnya pemantauan perkembangan anak, yakni agar bila ada masalah atau
keterlambatan maka bisa segera diberikan intervensi.
Tak Perlu Membanding-Bandingkan Anak
Prof. Rini menegaskan, “Nggak usah banding-bandingkan anak sendiri dengan anak
tetangga, misalnya mereka sudah sebesar ini atau sudah bisa ini.” Menurutnya,
orang tua harus berpatok pada range pertumbuhan. “Misalnya, di usia 1-3 bulan, berat badan anak
harus naik 750-1500 gram per bulan, artinya kalau masih di antara itu, ya
normal,” tuturnya.
Begitu juga dengan memantau perkembangan anak.
“Semua ada rangkaiannya. Anak mampu berjalan baik di usia 11-18 bulan. Setelah
18 bulan, baru bisa disebut terlambat,” imbuhnya. Oleh karenanya orang tua tak
perlu khawatir mengenai hal tersebut bila anaknya masih berada di range
milestones.
Komentar
Belum Ada Komentar