Seiring
pertumbuhan fisiknya yang pesat,anak usia 3-4 tahun biasanya mulai bertingkah
mengikuti emosinya yang mmeledak-ledak. Anak seusia ini sudah mulai mengenali
perasaan tidak enak. selain itu,tingkat sensitivitasnya terhadap hal-hal yang
tidak enak pun makin berkembang.
Menghadapi 'Si Pemarah'
Jika anak Anda pemarah,apa yang sebaiknya Anda lakukan?
1. Beri tanggung jawab.
Beri anak kepercayaan untuk menerima tanggung jawab dalam mengontrol emosi. Tahan diri Anda untuk tidak mendominasi. Misalnya,langsung menyuruhnya diam atau memarahi saat anak menangis atau berteriak – teriak. Hal itu percuma karena anak tidak akan mampu mengontrol emosi dengan baik jika Anda masih terus ikut campur dengan instruksi yang lengkap.
Jika Anda bersikap mundur sedikit,hal itu justru akan sangat membantu. Apa pun sumber kemarahannya,beri waktu kepada anak untuk meyelesaikan masalahnya sendiri. Hanya,kalau ia sepanjang hari terlihat bad mood dan marah-marah terus barulah Anda turun tangan.
2. Ingatkan dampak perilakunya.
Anak sudah bisa berpikir. Jadi,tidak ada salahnya jika Anda mulai menjelaskan bahwa perilakunya bisa berdampak negatif.
Ia mungkin saja akan terkejut atau tambah marah dengan komentar Anda,yang tidak pernah tepikirkan sebelumnya. Namun,tidak apa-apa. Cobalah terus mengingatkan agar ia tidak cepat marah. Jika tidak berhasil hari ini,paling tidak suatu hari nanti ia akan mengerti.
3. Ajarkan kontrol emosi.
Namanya anak kecil. Wajar jika belum tahu strategi atau cara-cara mengendalikan perasaan serta tingkah laku. Jadi,ajarkanlah mulai sekarang kebiasaan untuk berpikir dahulu sebelum marah-marah. Beri waktu si kecil untuk berpikir lebih tenang mengenai dampak kemarahannya.
Taktik lain adalah mengajarkan si kecil untuk “meninggalkan arena kemarahan” tujuan nya agar si kecil bisa lebih mudah mengontrol emosi kedepan nya. Tentu saja,dalam mengajrkan semua ini,buktikan dahulu bahwa Anda juga mampu mengontrol kemarahan.
4. Hargai usahanya.
Anak seusia ini sudah mampu merespons penghargaan atau pujian. Jadi,tunjukkan rasa bangga jika ia berhasil menahan marah. Peluk atau cium pipinya sambil berikan pujian untuk si kecil. Lebih bagus lagi kalau pujian ini dilakukan di depan teman atau saudara-saudaranya.ketika kemarahan sedang surut,ajaklah anak bicara soal interaksinya dengan teman-temannya. Pancinglah agar ia mau bercerita mengenai kejadian-kejadian apa yang membuat ia sanggup (atau tidak sanggup) mengontrol emosi. Tanya apa yang membuat ia kesal.
Bagaimana,anak Anda masih marah-marah? Yah,mungkin perkembangan si tukang marah memang akan sangat lambat. Maklum,mengontrol emosi negatif satu ini memang tidak gampang. Perluwaktu,bimbingan,dan pengalaman. Orang dewasa saja susah menahan marah,apalagi anak-anak.
Sumber : Buku Growing Up Usia 3-4 Tahun Karya Penerbit Metagraf
Komentar
Belum Ada Komentar