Mengenal Gangguan Sensori Integrasi


Gangguan Sensori Integrasi - Sensori Integrasi adalah saat sistem saraf bertugas untuk menerima dan memproses informasi dari panca indra dan kemudian menjadikannya respon motorik yang tepat. Proses ini disebut integrasi sensorik atau sensori integrasi.

Gangguan sensori integrasi adalah keadaan di mana proses penerimaan informasi tersebut tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini terkadang juga disebut Sensory Integration Disorder (SID) atau Sensory Processing Disorder (SPD).

Contohnya, jika proses pada indra sentuhan seseorang terpengaruh, dia bisa kurang tanggap terhadap kontak fisik, atau malah merespon secara berlebihan.

Dan jika pemrosesan sensorik dari otot dan persendian mengalami masalah, maka postur tubuh dan keterampilan motorik juga dapat terpengaruh.

Seorang anak dengan gangguan sensori integrasi dapat mengalami kesulitan bereaksi terhadap sinar (cahaya) atau suara. Jadi lebih dari satu indra dapat terpengaruh.

Contohnya yaitu harus bersandar ketika berdiri, harus sedikit membungkuk ketika menulis, dan suka berada di luar ruangan tetapi tidak melakukan aktivitas fisik.

Apalagi gaya hidup anak-anak sekarang lebih berfokus pada pendengaran dan visual dengan gadget-gadgetnya.

Anak-anak dengan Gangguan Integrasi Sensorik tidak mengalami gangguan intelektual. Namun jika mereka tidak dibantu maka kemampuan mereka dalam akademik dapat terhambat oleh kondisi tersebut.

Selain itu, stres yang disebabkan oleh kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kecemasan, depresi atau permasalahan perilaku.

Gejala yang dialami mirip dengan ADHD. Oleh karena itu penting bagi anak-anak untuk mendapatkan diagnosis yang tepat agar mereka bisa mendapatkan perawatan yang tepat.img-1603090743.jpg

Pada Orang Dewasa

Sensory Processing Disorder biasanya didiagnosis pada anak-anak, tetapi juga dapat dialami oleh orang dewasa, khususnya orang-orang yang telah mencapai tahap dewasa namun tanpa perawatan sejak kecil.

Mereka dapat terus mengalami gejala yang signifikan dan terus dipengaruhi oleh ketidakmampuan mereka dalam menafsirkan informasi sensorik.

Jika sejak anak-anak mereka dibantu untuk mengatasi masalah sensoriknya, maka seharusnya tidak ada masalah pada mereka.

Namun, orang dewasa yang terlambat didiagnosis atau dirawat mungkin saja mengalami kesulitan pada kehidupan mereka yang mengarah pada kurangnya pencapaian pribadi atau bahkan depresi.

Orang dewasa dengan gangguan sensori integrasi ini dapat mengalami kesulitan melakukan rutinitas dan kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan dan hubungan sosial.

Karena orang dewasa dengan SID telah mengalami kesulitan dalam sebagian besar hidup mereka, maka mereka bisa juga juga mengalami depresi, kurang berprestasi, isolasi sosial atau efek lainnya.

Sayangnya, kesalahan diagnosis masih saja ditemukan. Karena banyak profesional kesehatan tidak terlatih untuk mengenali permasalahan sensorik.

Pusat Terapi Bermain berdedikasi untuk menangani masalah-masalah ini. Melakukan pendekatan profesional tentang pengenalan gejala dan terapinya.

Apa Yang Menjadi Penyebabnya?

Dr. A. JeanAyres, seorang tokoh yang paham dengan gangguan ini, menggambarkan kondisi ini sebagai “kemacetan lalu lintas neurologis”. Kemacetan pada sistem syaraf pusat ini mencegah informasi sensorik dapat mencapai tujuannya.

Sayangnya, penyebab SID masih belum diketahui secara jelas. Bisa dari faktor genetik atau faktor eksternal.

Ini menjadi pertanyaan yang berat bagi setiap orangtua yang anaknya memiliki sensori integrasi disorder. Banyak yang khawatir bahwa, mereka lah yang menjadi penyebab masalah sensorik pada anak mereka.

Para orang tua tersebut bertanya, “Apakah ini salah saya?” Namun penyebab gangguan sensori integrasi masih menjadi subyek yang dipelajari oleh para peneliti.

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa SID sering diturunkan. Jika memang demikian, maka penyebab SID telah terkodekan di dalam genetik sang anak.

Komplikasi kehamilan dan kelahiran juga dapat menjadi penyebab. Dan juga faktor eksternal dari lingkungan juga mungkin terlibat.

Misalnya, beberapa anak-anak yang diadopsi ditemukan mengalami SID, mungkin karena sebelumnya mereka menjalani perawatan kehamilan dan kelahiran yang buruk dari ibu kandungnya.

Faktor yang berisiko terhadap kelahiran seperti berat badan rendah saat hamil, atau  lahir prematur juga diperkirakan dapat menyebabkan gangguan integrasi sensorik.

Tentu saja, seperti halnya gangguan tumbuh kembang dan perilaku, penyebab SID atau gangguan perkembangan kemungkinan merupakan hasil dari faktor-faktor yang bersifat genetik dan lingkungan.

Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian agar para ahli bisa mengidentifikasi penyebab dan peran setiap faktor dalam sensori integrasi.


Kami menyediakan terapi sensori integrasi dan juga terapi okupasi yang dikhususkan untuk anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan terutama gangguan pada motorik halusnya seperti terganggu saat mendengar suara berisik atau kesulitan menerima informasi yang diterima atau informasi yang didapat.

gangguan perkembangan pada anak biasanya menunjukan gejala saat dini, gangguan perkembangan paling umumm seperti gangguan motorik halus biasanya berpengaruh terhadap respon anak tentang rasa sakit. gangguan perkembangan juga umumnya menunjukan gejala yang bagi sebagian orang sama saja.

 

 gangguan perkembangan , terapi sensori integrasi , sensori integrasi , gangguan sensori integrasi