Tipe-Tipe Parenting


Dalam mengurus anak, terdapat sebagian jenis parenting ataupun pola asuh yang bisa diseleksi ataupun diterapkan

 

orang tua. Sesungguhnya, tidak dapat dikatakan satu jenis lebih baik dari yang lain. Seluruhnya kembali kepada kebutuhan yang sangat cocok dengan anak, orang tua, latar sosial serta budaya, dan faktor- faktor yang lain.

 

Ketujuh tipe jenis pola asuh itu merupakan authoritative, authoritarian, attachment, permissive, gratis range, helicopter, serta uninvolved/ neglectful. Nah, saat sebelum Kamu memilah, ayo bahas satu per satu menimpa pola asuh ini.

 

1. Pola asuh authoritative

 

Authoritative merupakan pola asuh di mana orang tua memastikan peraturan serta batas yang jelas serta tidak berubah- ubah, memiliki harapan yang beralasan pada anak, dan mencermati masukan dari anak.

 

Keuntungan dari pola asuh ini berakibat positif buat kesehatan jasmani serta mental yang relatif baik untuk anak. Akan tetapi, pola asuh ini memerlukan kesabaran yang besar untuk orang tua.

 

2. Pola asuh authoritarian

 

Authoritarian ataupun otoriter merupakan pola asuh di mana Kamu memastikan peraturan yang ketat serta berharap si anak menaatinya. Kamu juga tidak segan membagikan hukuman( terkadang berat), dan memiliki ekspektasi yang besar serta berharap anak bisa mencapainya seluruhnya. Sayangnya, pola asuh ini malah tidak membentuk komunikasi yang terbuka di antara orang tua serta anak.

 

Banyak orang yang berpikir kalau pola asuh yang keras itu baik serta anak hendak ketahui batas yang boleh mereka jalani. Tetapi, pola asuh ini membuat anak tidak menyangka orang tua selaku figur teladan.

 

Apalagi, mereka cenderung lebih banyak ikut serta pada sikap yang tidak baik, semacam merokok, bolos sekolah, serta minum minuman beralkohol. Riset yang terdapat menampilkan anak dari orang tua yang otoriter lebih gampang tekanan mental serta memiliki nilai- nilai yang kurang baik di sekolah.


3. Pola asuh permissive

 

Permissive merupakan pola asuh kala orang tua tidak memastikan batas serta tidak mengendalikan anak, tercantum tidak mengendalikan keputusan yang diambil oleh anak. Hendak namun, anak yang diurus oleh orang tua yang permissive lebih banyak hadapi permasalahan, semacam lebih tekanan pikiran, kegemukan, jadi korban bullying, serta mengkonsumsi banyak alkohol.


4. Pola asuh attachment

 

Pola asuh attachment ataupun terikat merupakan kala Kamu memiliki banyak kontak raga dengan anak, semacam menggenggam, memegang, apalagi tidur dengan anak. Dalam pola asuh jenis ini, orang tua menjawab seluruh kebutuhan anak tanpa keraguan.

 

Anak yang diurus dengan pola ini hendak cenderung independen, tidak tekanan pikiran, bisa mengendalikan emosi, tetapi orang tua dapat jadi tidak memiliki waktu buat diri sendiri.

 

5. Pola asuh free- range

 

Free- range parenting merupakan pola asuh di mana anak diberikan ruang berekspresi serta mengambil resiko. Walaupun begitu, anak senantiasa dalam pengawasan orang tua, dengan diberikan peraturan serta konsekuensi, serta tanggung jawab.

 

Membagikan kanak- kanak kontrol serta tanggung jawab hendak membuat mereka berkembang jauh dari tekanan mental, kekhawatiran, serta bisa lebih mengambil keputusan. Hendak namun, kanak- kanak dengan pola asuh ini bisa terluka, walaupun risikonya kecil.

 

6. Pola asuh helicopter

 

Orang tua dengan pola asuh helicopter cenderung senantiasa mau mengendalikan seluruh suasana. Mereka tidak yakin pada anak, senantiasa berikan arahan, serta senantiasa mau menuntaskan seluruh permasalahan anak mereka.

 

Orang tua dengan pola asuh ini senantiasa mau yang terbaik untuk anak mereka serta tidak ingin kesalahan anak mempengaruhi masa depan mereka.

 

7. Pola asuh uninvolved/ neglectful

 

Pola asuh uninvolved/ neglectful merupakan kala orang tua tidak memiliki waktu buat anak. Penyebabnya dapat bermacam- macam, semacam jadi orang tua tunggal yang wajib bekerja buat penuhi kebutuhan anak. Orang tua juga jadi tidak banyak ikut serta dalam kehidupan anak, baik secara emosi ataupun raga.

 

Orang tua ini bisa jadi tidak mengenali apa kesukaan anak mereka, apa yang terjalin di sekolah, sehingga anak dapat merasa tidak disayangi, tidak dihargai, ataupun tidak dicermati. Kanak- kanak dengan pola asuh uninvolved cenderung tidak sanggup mengendalikan emosi mereka, tekanan mental, antisosial, ataupun natural kesusahan dalam bidang akademik.

 

Seleksi yang mana?

 

Terdapat begitu banyak pola pengasuhan. Tetapi begitu, Kamu tidak butuh merasa wajib masuk ke dalam salah satu pola parenting di atas. Itu sebab pada dasarnya, tidak terdapat pola asuh yang seluruhnya benar, serta kebalikannya seluruhnya salah.

 

Penyebabnya, tiap anak merupakan unik sehingga pola asuh bisa pula unik. Kamu dapat mencampurkan 2 ataupun lebih pola asuh di atas, cocok dengan kebutuhan anak, keadaan Kamu, dan faktor- faktor lain, semacam area sosial serta budaya.

 

Walaupun demikian, riset menampilkan jika anak akan mempunyai hasil yang sangat sehat bila pola asuh Kamu berkecukupan dalam garis tipis antara mengurus, tetapi tidak sangat mengatur.



SUMBER