Pusat terapi dan pengembangan potensi anak
Pusat terapi dan pengembangan potensi anak
· Menghilangkan/mengurangi perilaku bermasalah: tidak merespon saat dipanggil/diajak bicara, tidak mampu menstimulasi diri, emosi/tantrum, perilaku stereotipik, hiperaktif dll.
· Membantu anak mempelajari perilaku prososial: melatih kontak mata, meningkatkan kemampuan verbal/non verbal, menurunkan perilaku distruptif saat masa transisi dan saat sekolah.
b. Terapi Sensori Integrasi: yaitu terapi bagi anak yang mengalami gangguan pengintegrasian sensori, misalnya sensori visual, sensori pendengaran, sensori keseimbangan dll. Sensori Integrasi membantu secara memadai proses sensorik seorang anak agar tercapai:
· Kemampuan dalam mengolah informasi secara tepat
· Kemampuan dalam berkonsentrasi
· Kemampuan organisasi
· Self esteem (penilaian diri terhadap kehormatan dirinya)
· Percaya diri
· Kemampuan kontrol diri
· Kemampuan akademis
· Kemampuan berfikir abstrak
c. Terapi Okupasi:
· Terapi untuk dasar anak dalam hal kemandirian, kognitif atau pemahaman dan kemampuan sensorik dan motorik. Penekanan terapi ini adalah pada sensomotorik dan proses neurologi dengan cara memanipulasi dan memfasilitasi sehingga tercapai peningkatan, perbaikan dan pemeliharaan kemampuan anak.
· Dengan memperhatikan aset (kemampuan) dan limitasi (keterbatasan) yang dimiliki anak, terapi ini bertujuan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak agar tercapai kemandirian dalam produktifitasnya, kemampuan perawatan diri serta kemampuan penggunaan waktu luang (leisure).
d. Terapi Wicara: Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami perkembangan bahasa bicara yang terlambat, berupa gangguan pemahaman bahasa, maupun pemahaman pengajaran dan gangguan motorik mulut lainnya.
e. Terapi Remedial: Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan dalam proses akademis, sehingga bahan-bahan sekolah bisa dijadikan acuan program.
f. Terapi Brain Gym: serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan untuk menigkatkan kemampuan belajar dengan menggunakan keselurahan otak.
g. Terapi Snoezellen: snoezellen adalah suatu aktifitas terapi yang dilakukan untuk mempengaruhi pusat sistem saraf, melalui pemberian stimuli pada sistem sensori primer seperti visual, auditori, rasa, penciuman dan lainnya. Snoezelen merupakan metode terapi multi sensoris.
h. Fisioterapi: terapi ini diberikan pada anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik kasar.