1. Awas (low vision)
Yaitu seseorang dikatakan kurang awas bila ia masih memiliki sisa penglihatan sedemikian rupa sehingga masih dapat sedikit melihat atau masih bisa membedakan gelap dan terang
2. Lemah pendengaran (hard of hearing)
Jika mereka kehilangan kemampuan mendengar berkisar antara 35-69 dB, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk mendengar tetapi tidak terhalang baginya untuk mengerti pembicaraan orang lain
3. Terbelakang mental (retardasi mental)
Yaitu suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (sub normal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak),
4. Kelayuhan otak (cerebral palcy)
Cerebral Palsy artinya kekakuan yang disebabkan kelainan di dalam otak.
5. Emotionaly disturbed/Terhambat perkembangan emosi
Yaitu kelompok anak yang terganggu atau terhambat perkembangan emosinya, dengan menunjukkan adanya gejala ketegangan atau konflik batin, menunjukkan kecemasan, penderita neurotis atau bertingkah laku psikotis.
6. Socialy maladjusted
Yaitu kelompok anak yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Kelompok anak ini menunjukkan tingkah laku yang tidak sesuai dengan ukuran “cultural permissive” atau norma-norma masyarakat dan kebudayaan yang berlaku baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
7. Emotionally handicapped/ Tuna Laras
tuna laras adalah anak yang mengalami hambatan emosi dan tingkah laku sehingga kurang dapat atau mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya dan hal ini akan mengganggu situasi belajarnya.
8. Psikotik
Yaitu kelompok anak gangguan emosi pada taraf berat dan sangat berat, dengan gejala mengalami disorientasi waktu, ruang, atau ketiga-tiganya. Shizoprenia yaitu tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan merupakan gejala paling umum pada kelompok ini
9. Autis IQ
Adalah salah satu defisit perkembangan pervasif pada awal kehidupan anak yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak yang ditandai dengan ciri pokok yaitu terganggunya perkembangan interaksi sosial, bahasa dan wicara, serta munculnya perilaku yang bersifat repetitif, stereotipik dan obsesif
10. Attention Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD)
Adalah suatu peningkatan aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda
11. Down syndrome
Merupakan kelainan kromosom yakni terbentuknya kromosom 21 akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan.
Penangana anak berkebutuhan khusus
1. Bekerja dengan anak yang
menderita gangguan pendengaran
a. Bersikap sabar
b. Berbicara dengan wajar(tidak terlalu cepat atau terlalu lambat)
c. Jangan berteriak, sebab tindakan ini tidak akan membantu. Berbicara dengan jelas akan banyak membantu
d. Kurangi gangguan dan suara bising
e. Tatap murid yang anda ajak bicara , karena murid perlu membaca bibir anda
dan melihat isyarat anda
2. Bekerja dengan anak yang
menderita retardasi mental
a. Membantu anak untuk berlatih menentukan pilihan personal dan determinasi
diri jika dimungkiinkan
b. Selalu ingat level fungsi anak. Jika anda mulai pada suatu level pengajaran,
dan anak tidak merespon secara efektif, turunkan level pengajarannya.
c. Sesuaikan instruksi pengajaran anda dengan kebutuhan si anak
d. Beri anak retardasi mental kesempatan untuk melatih apa apa yang telah
mereka pelajari.
e. Perhatikan rasa penghargaan diri si anak. Jangan membanding bandingkan dengan
anak yang tidak retardasi mental.
f. Jangan berprasangka negatif terhadap kemampuan belajar si anak Pertimbangkan
untuk menggunakan strategi analisis perilaku.
g. Libatkan orang tua sebagai mitra didik anak.
3. Bekerja dengan anak penderita
gangguan bahasa reseptif atau ekspresif oral
a. Gunakan pendekatan multi sensori untuk proses belajar, bukan hanya pendekatan
oral saja.
b. Monitor kecepatan anda dalam memberikan informasi. Perlambat dan periksa
kembali seberapa jauh pemahaman anak.
c. Beri mereka waktu untuk merespon, kira kira 10-15 detik.
d. Beri contoh konkret dan spesifik dari suatu konsep abstrak.
Berikut ini beberapa strategi yang membantu murid yang mengalami gangguan
bahasa ekspresif oral.
a. Beri banyak anak waktu untuk merespon.
b. Sadari bahwa anak punya kesulitan bicara secara lisan, karenanya cobalah suruh anak mengerjakan tugas tertulis
ketimbang laporan lisan.
c. Sediakan pilihan atau beri contoh suara untuk mengatasi problem pencarian kata
d. Biarkan anak tahu lebih dahulu pertanyaan yang akan diajukan sehingga anak dapat menyiapkan jawaban dan karenanaya tampak lebih
kompeten dimata teman temannya.
4. Bekerja dengan anak yang
megalami gangguan belajar
a. Perhatikan kebutuhan anak penderita gangguan belajar saat memberi pelajaran.
b. Sediakan akomodasi untuk ujian dan penugasan.
c. Buat modifikasi, berupa strategi atau inovasi mengubah cara pengajaran itu sendiri.
d. Tingkatkan keterampilan organisasional dan belajar.
e. Ajarkan keterampilan membaca dan menulis, membantu anak yang mengalami
gangguan membaca dan menulis.
5. Bekerja dengan anak penderita
attention deficit hyperactivity disorder
a. Pecah tugas menjadi bagian bagian yang lebih ringkas.
b. Ulangi dan sederhanakan instruksi untuk tugas di kelas dan pekerjaan rumah
c. Lengkapi instruksi verbal dengan instruksi visual
d. Modifikasi ujian jika perlu
e. Libatkan guru pendidikan khusus
f. Nyatakan ekspresi secara jelas dan beri tanggapan kepada anak dengan segera
g. Gunakan strategi manajemen perilaku, terutama dengan memberikan tanggapan
positif jika terjadi kemajuan
h. Kaitkan pembelajaran dengan penggalaman kehidupan nyata
i. Gunakan instruksi komputer, seperti game, dsb.
j. Beri kesempatan murid untuk berdiri dan berjalan jalan
k. Pantau penggunaan obat jika memakai obat
6. Guru kelas reguler untuk
menangani anak penderita ketidakmampuan
a. Dorong sekolah anda untuk memberikan tambahan dukungan dan training cara
mengajar abk yang menderita gangguan
b. Gunakan dukungan yang tersedia dan cari dukungan lain
c. Pelajari dan pahami tipee tipe anak dengan ketidakmampuan di kelas anda.
d. Berhati hatilah dalam memberi label abk yang mengalami ketidakmampuan.
e. Anak penderita ketidak mampuan banyak mendapat manfaat dari strategi
pengajaranyang sama dengan yang diberikan pada anak tanpa ketidak mampuan.
f. Bantu anak yang tidak menderita ketidakmampuan untuk menerima anak yang
menderita ketidakmampuan.
g. Selalu cari informasi terbaru tentang teknologi yang tersedia untuk mendidik
anak yang menderita ketidakmampuan.
Komentar
Belum Ada Komentar