Mengenal Silent Treatment


ketika anak melakukan kesalahan atau tidak patuh, orangtua cenderung menghukum dan memarahi anak.

Salah satu cara yang banyak dianggap oleh para orangtua tidak beresiko adalah silent treatment atau mendiamkan anak dengan tidak berbicara sama sekali dengan mereka.

Apa itu silent treatment?

Silent treatment adalah salah satu perilaku diam orangtua karena menganggap ini sebagai cara terbaik untuk menghukum anak mereka. Beberapa orangtua bahkan menganggap bahwa berperilaku seperti ini bukanlah sebuah pelecehan baik secara verbal maupun fisik.

Namun, secara tidak langsung tindakan ini justru sangat membahayakan pikiran anak.

Perlakuan ini dapat membuat anak merasa tak berdaya, terintimidasi, lalu merasa bersalah dalam waktu berkepanjangan dan merasa dirinya tidak penting bagi orangtua.

 

Berikut beberapa efek buruk Silent treatment bagi anak :

 

Menjadikan anak tidak berdaya 

Silent treatment biasa dilakukan oleh orangtua yang berusaha untuk mendapatkan kontrol saat anak tidak taat atau tidak patuh kepadanya.

Namun, cara ini merupakan salah satu bentuk kekerasan emosional seorang orangtua kepada anak. Anak akan merasa tidak berdaya dan menyalahkan diri sendiri karena sikap “dingin” orangtua terhadap mereka.

Membuat anak frustasi

Silent treatment menyebabkan frustasi anak karena menyebabkan anak bingung bagaimana harus merespons perlakuan orangtua yang mendiamkan mereka.

Ketika anak tumbuh, mereka harus selalu diberi tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang salah dan apa yang benar. 

Dengan mendiamkan mereka, anak tidak tahu apa yang dilakukan adalah benar atau salah sehingga menyebabkan frustasi yang berkepanjangan.

Membuat anak merasa terasing

Ketika orangtua mendiamkan mereka, anak akan merasa sangat “terasing”. Sehingga bisa menimbulkan rasa takut, khawatir dan merasa tidak aman disekitar orangtuanya. Ini sangat mempengaruhi mental si anak.

Membuat hubungan anak dan orangtua menjadi renggang

Segala jenis hukuman memiliki konsekuensi, salah satu konsekuensi dari Silent treatment  adalah meregangkan ikatan antara anak dan orangtua. Anak cenderung menjauh dari orangtua, karena merasa tak nyaman berbagi atau bercerita dengan orangtua.

Menimbulkan trauma jangka panjang

Orangtua seharusnya mendampingi dan mempercayai anaknya baik saat ia melakukan kesalahan atau gagal.

Dengan melakukan Silent treatment terhadap anak, hal ini bisa menimbulkan pengalaman traumatis bagi anak, apalagi hal ini dilakukan berulang kali.

Silent treatment ini seharusnya tidak digunakan sebagai hukuman, karena dapat memengaruhi anak secara emosional dan menimbulkan trauma kedepannya.


SUMBER

SUMBER